Find Us On Social Media :

Alami Pusing Hebat Serta Perut Kembung, Hati-Hati Gejala Demam Tifoid

Gejala demam tifoid biasanya disertai pusing hebat dan perut kembung.

GridHEALTH.id - Beberapa dari kita mungkin sudah tak asing lagi dengan sakit demam. Tapi, bila sakit demam yang diderita tak kunjung sembuh bahkan disertai pusing yang hebat dan perut kembung, bisa jadi itu gejala dari penyakit demam tifoid atau tipes.

Demam Tifoid merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii.

Bakteri ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan seseorang, biasanya ada dalam air yang terkontaminasi dengan feses (kotoran) dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Selain itu, terkadang bakteri ini ditularkan melalui kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi.

Baca Juga: Obat Demam Anak, Parasetamol atau Ibuprofen? Ini Penjelasan Ahli

Biasanya setelah tertelan ke saluran usus, bakteri salmonella typhii ini akan mencapai jaringan limfoid di usus halus, lalu masuk ke aliran darah.

Akhirnya bersarang di plak Peyeri, yaitu di dinding usus halus, hati, limpa, dan sistem retikuloendotelial yang menyebabkan nyeri dalam tubuh.

Gejala demam tifoid terjadi secara bertahap dan muncul satu sampai tiga minggu setelah terpaparpenyakit.

Gejalanya meliputi demam yang meningkat setiap harinya dengan kemungkinan mencapai 40,5° C, perut terasa tak enak, kembung, mual, nyeri bila ditekan, kadang disertai sembelit atau malah diare. Sering kali pada lidah juga tampak kotor berwarna kecokelatan-cokelatan. 

Baca Juga: Cara Mengatasi Demam atau Panas Di malam Hari, Cepat Turunkan Panas

Perlu disadari, demam tifoid sangat berbahaya di akhir minggu kedua demam atau awal minggu ketiga, karena sering kali muncul komplikasi pada periode tersebut.

Komplikasi akibat infeksi demam tifoid salah satunya berupa peritonitis dan terbentuknya perdarahan pada saluran pencernaan atau perforasi. Komplikasi tersebut disebabkan oleh kuman S. typhii yang “menggerogoti” lapisan mukosa usus.

Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun (WHO, 2003).

Baca Juga: Steve Emmanuel Sakit Di Penjara, Demamnya Tak Kunjung Sembuh

Perkiraan angka kejadian dari 150/100.000/tahun di Amerika Selatan dan 900/100.000/tahun di Asia. 

Insidensi kasus demam tifoid di Indonesia masih sangat tinggi, diperkirakan 350-810 per 100.000 dengan angka kematian 0,6-5% sebagai akibat keterlambatan mendapat pengobatan.

Pencegahan agar tidak terserang penyakit demam tifoid ini adalah dengan mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.

Selain itu, hindari minum air yang tidak diolah karena memiliki kemungkinan terkontaminasi. Hindari pula buah dan sayuran mentah karena bisa saja dicuci dengan air yang terkontaminasi. Pada saat memakan buah, usahakan untuk mengupas kulitnya. 

Baca Juga: Alami Asfiksia, Anak Kelima Irfan Hakim Masuk Inkubator dan Diobservasi Selama 6 Jam

Namun, bila kita mulai merasakan gejala demam yang tak kunjung membaik diserta pusing hebat dan perut kembung, jangan panik.

Segera minum obat penurun panas (parasetamol) untuk meredakan demam, kompres dengan air hangat di daerah lipat ketiak dan pangkal paha selama 15 menit.  Jangan lupa untuk banyak minum air putih agar tidak dehidrasi.

Baca Juga: Diluncurkan, Aplikasi Smartphone yang Bisa Mendiagnosis Infeksi Telinga

 

Selain menggunakan paracetamol pengobatan pada demam tifoid juga bisa meliputi terapi antibiotik.

Lama pengobatan dengan antibiotik bervariasi, tergantung jenis antibiotik dan ketahanan/resistensi bakteri terhadap antibiotik.

Pada umumnya, pasien yang terinfeksi kuman tifoid menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah hari kelima pengobatan terapi antibiotik.(*)

#gridnetworkjuara #gridhealth