GridHEALTH.id - Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan National Institutes of Health, infeksi telinga menjadi motif paling umum orangtua membawa anak-anak mereka ke dokter anak.
Kondisi yang terjadi ketika cairan menumpuk di belakang gendang telinga dan menimbulkan infeksi.
Baca Juga: Infeksi Telinga Pada Anak Sering Terjadi, Ini Cara Mengatasinya
Penumpukan tersebut juga umum pada kondisi lain yang disebut otitis media dengan efusi.
Segala bentuk penumpukan cairan dapat menyakitkan dan mempersulit anak-anak untuk mendengar, yang dapat sangat merugikan ketika mereka belajar berbicara.
Kedua kondisi sulit didiagnosis karena memiliki gejala yang tidak jelas: Kadang-kadang, anak-anak menarik telinga mereka atau mengalami demam, dan kadang-kadang tidak ada gejala.
Selain itu, anak kecil mungkin tidak dapat menggambarkan di bagian mana rasa sakit itu berada.
Sekarang para peneliti di University of Washington telah menciptakan aplikasi smartphone baru yang dapat mendeteksi cairan di belakang gendang telinga hanya dengan menggunakan selembar kertas dan mikrofon serta speaker smartphone.
Baca Juga: Tragis, Akibat Malpraktik Ratusan Anak Pakistan Terinfeksi HIV, Begini Gejalanya Pada Anak
Dikutip dari Ubergizmo pada Minggu (26/5/2019), smartphone membuat serangkaian celetuk lembut yang dapat didengar ke dalam telinga melalui corong kertas kecil, celetuk dipantulkan kembali ke telepon, lalu aplikasi menentukan kemungkinan hadirnya cairan dengan kemungkinan deteksi 85%.
Source | : | Ubergizmo,Nakita.id,Gakken,National Health Institute |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar