GridHEALTH.id - Sungguh memalukannya jika seorang yang namanya terkenal luas di suatu negara memiliki keturunan yang membuat malu.
Keburukan ini bisa jadi akan diingat sepanjang sejarah penduduk negara tersebut.
Ini terjadi di Singapura, cucu bapak pendiri sekaligus perdana menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew dilaporkan menikah dengan sesama jenis.
Baca Juga: Lucinta Luna Mengaku Habiskan Malam Pertama Sampai 10 Ronde, Hubungan Intimnya Sehatkah?
Li Huanwu, satu dari tujuh cucu mendiang PM yang akrab disapa Harry Lee itu resmi menikah dengan kekasihnya, Heng Yirui, di Cape Town, Afrika Selatan, Jumat pekan lalu 924/5/2019).
Pernikahan sesama jenis legal di Afrika Selatan sejak 2006. Keduanya mengunggah momen kebahagiaan mereka di media sosial.
Heng di media sosialnya mengatakan perjalanan menuju momen itu sungguh luar biasa karena dukungan dari teman serta keluarga.
Baca Juga: Datang ke Bali, Tom Holland Bagikan Tips Diet dan Olahraga ala Spiderman
"Inilah hubungan cinta seumur hidup yang penuh kasih dan keceriaan," demikian ungkapan Heng di media sosial.
Padahal jika mengetahui dampaknya, paling tidak ada tiga gangguan kesehatan hingga risiko kejiwaan mengancam seorang yang menyukai sesama jenis.
1. Penyakit menular seksual
Penyakit yang sering muncul pada penyuka sesama jenis, yaitu penyakit menular seksual , seperti hepatitis A dan B, sifilis, human papillomavirus (HPV), infeksi bakteri chlamydia, kencing nanah, dan bahkan HIV.
Penyakit menular seksual ini muncul akibat gaya hidup tidak sehat seperti melakukan hubungan seks tidak aman.
Pada beberapa pelaku penyuka sesama jenis didapati beberapa yang melakukan hubungan seksual sesama jenis yang sangat berisiko terserang penyakit menular seksual.
2. Penyalahgunaan obat-obatan
Baca Juga: Terbongkar, Rahasia Olahraga Meghan Markle untuk Dapatkan Bentuk Tubuh Ramping Kembali
Masalah penyalhgunaan obat-obatan ini sering terjadi pada orang transgender, bahkan gay dan lesbian.
Hal ini disebabkan karena ketakutan dan gangguan mental yang memuncak, sehingga ingin menghilangkan perasaan cemas dan takut tersebut.
Selain penyalahgunaan obat-obatan, para penyuka sesama jenis biasanya sering mengonsumsi minuman keras yang dapat berisiko mengalami penyakit gagal ginjal, paru-paru, serangan jantung, stroke, dan sebagainya.
3. Gangguan mental
Dikutip dari laman American Psychiatric Association (APA), menjadi seorang penyuka sesama jenis bukan berarti memiliki gangguan mental, melainkan hanya rentan mengalami gangguan jiwa akibat tekanan sosial dan situasi berat yang harus dihadapi.
Tidak jarang juga, orang-orang penyuka sesama jenis menerima pengasingan dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga dan teman, sehingga rentan mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
Namun, dilansir SCMP Sabtu (25/5/2019), Li juga menyatakan bahagia bisa berbagi momen pernikahan dengan orang terdekat.
Hubungan keduanya mulai tercium publik sejak dua tahun terakhir sejak spekulasi mengenai orientasi seksual Li merebak pasca terlihat berada di lokasi Pink Dot 2017.
Tak hanya sekadar hadir di lokasi, dia juga menyuarakan dukungan terhadap acara tahunan yang merupakan parade pendukung komunitas LGBT Singapura.
Ayah Li, Lee Hsien Yang yang merupakan putra kedua Lee Kuan Yew dilaporkan menyambut hangat pernikahan putranya.
Adapun sebelum wafat pada 2015, kakek Lee Kuan Yew pernah menyampaikan pandangannya mengenai komunitas LGBT.
Menurutnya Lee tua, ada perbedaan genetik. "Jadi, jika ada dua pria dan dua perempuan saling mencintai, biarkan mereka sendiri," ujar Lee pada 2011.
Kabar pernikahan itu tentu menjadi berita besar mengingat UU Singapura Pasal 377A melarang hubungan seksual sejenis dan mengkriminalkannya.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang notabene paman Li mengutarakan pentingnya pasal tersebut mengingat masyarakat Negeri "Singa" adalah masyarakat konservatif.
Baca Juga: Jika Sayang Della Sabrina Irfan Hakim Harus Rela Cita-citanya Ingin Punya 7 Anak Tak Tercapai
Warga Singapura, katanya, belum siap untuk "berkompromi" dengan kaum LGBT. Meski begitu, Lee juga berujar pemerintah tak bakal bersikap sebagai "polisi moral".
Artinya, pemerintah tidak akan benar-benar memaksakan implementasi pasal ini, dan tak bakal mendiskriminasi LGBT.
Baca Juga: Anak Zaskia Adya Mecca Rela Sahur Tanpa Dibangunkan, Ternyata Tahu Manfaat Puasa bagi Anak
Semoga tidak ada lagi pernikahan sesama jenis, mengingat risiko kesehatan yang dapat mengancamnya. (*)