Find Us On Social Media :

Pertumbuhan Gigi Bisa Bervariasi, Kenali Normal Tidaknya Berikut Ini

Fase pertumbuhan gigi bisa bervariasi.

GridHEALTH.id - Pertumbuhan gigi (erupsi gigi) dimulai sejak manusia masih dalam kandungan, tepatnya sekitar usia 4 minggu kehamilan.

Sama halnya dengan kemampuan berbicara atau berjalan, pertumbuhan gigi juga memiliki fase waktunya sendiri.

Meskipun tak dapat dipungkiri bila waktu pertumbuhan gigi sangat bervariasi, karena kondisi tubuh dan jumlah asupan kalsium ibu saat hamil berbeda-beda.

Baca Juga: Karang Gigi Rontok Hanya dengan 7 Bahan Alami Ini, Tertarik Mencobanya?

Saat lahir, normalnya manusia mulai memiliki satu set lengkap 20 gigi susu yang tersembunyi di dalam gusinya.

Baru pada usia 6-8 bulan gigi sulung pertama kali erupsi dan pada usia 2-3 tahun gigi susu sudah lengkap yaitu 20 buah gigi sulung.

Lalu pada umur 17-21 tahun pertumbuhan gigi permanen sudah sempurna yaitu dengan tumbuhnya 32 gigi permanen.

Sudah diketahui, manusia memiliki empat jenis gigi, yakni gigi seri, taring, premolar dan geraham.

Meskipun pertumbuhan gigi bisa bervariasi, tetapi ada beberapa urutan rata-rata erupsi gigi yang normal terjadi pada saat kita kecil seperti yang dijelaskan drg. Ayu Kurniasih, SpKGA, dari Ritz Klinik Gigi dan Estetika.

Baca Juga: Gunakan Minyak Rem untuk Sembuhkan Sakit Gigi, Malapetaka Hampiri Pria Ini Hingga Pipinya Bolong

Fase pertumbuhan gigi susu bagian bawah

Usia 6—10 bulan gigi seri pertama (tengah).

Usia 10—16 bulan gigi seri kedua.

Usia 17—23 bulan gigi taring.

Usia 14—18 bulan gigi geraham pertama.

Usia 23—31 bulan gigi geraham kedua.

Fase pertumbuhan gigi susu bagian atas

Usia 8—12 bulan gigi seri pertama (tengah).

Usia 9—13 bulan gigi seri kedua.

Baca Juga: Ahmad Dhani Minta Dirawat Karena Sakit Gigi, Mungkin Sembuh dengan Cara Ini

Usia 16—22 bulan gigi taring.

Usia 13—19 bulan gigi geraham pertama.

Usia 25—33 bulan gigi geraham kedua.

Setelah gigi sulung atau susu ini tanggal, biasanya segera diikuti oleh munculnya erupsi gigi permanen dalam urutan waktu yang spesifik.

Berikut ini merupakan usia erupsi rata-rata gigi permanen:

- Gigi seri pertama rahang atas usia 7-8 tahun, rahang bawah 6-7 tahun.

- Gigi seri kedua rahang atas 8-9 tahun    dan rahang bawah 7-8 tahun.

Baca Juga: Menggunakan Pemutih Gigi Masih Dianggap Berisiko Bagi Kesehatan Gigi

- Gigi taring rahang atas 11-12 tahun dan rahang bawah 9-10 tahun.

- Geraham kecil pertama rahang atas 10-11 tahun dan rahang bawah 10-12 tahun.

- Geraham kecil kedua rahang atas 10-12 tahun dan rahang bawah 11-12 tahun.

- Geraham besar pertama rahang atas 6-7 tahun dan rahang bawah 6-7 tahun.

- Geraham besar kedua rahang atas 12-13 tahun dan rahang bawah 11-13 tahun.

- Geraham bungsu rahang atas 17-21 tahun dan rahang bawah 17-21 tahun.

Meski begitu banyak sekali orang yang khawatir mengenai variasi waktu erupsi gigi ini.

Baca Juga: Anissa Aziza Curhat Alami Gigi Ngilu, Apa Penyebabnya pada Ibu Hamil?

Perlu diketahui, erupsi gigi permanen memang dipengaruhi oleh ras, etnik, jenis kelamin, dan faktor individual.

Erupsi gigi juga merupakan proses yang kompleks dan penuh dengan aturan. Erupsi gigi yang tertunda tersebut merupakan deviasi dari waktu erupsi gigi normal yang biasa terjadi.

Hal ini disebabkan oleh faktor umum, faktor lokal maupun sistemik.

Untuk itu, berikut adalah beberapa hal yang bisa memengaruhi penundaan erupsi gigi permanen:

• Berdasarkan penelitian, erupsi gigi permanen pada anak perempuan lebih cepat dibandingkan dengan anak lelaki. Perbedaan waktunya rata-rata 4-6 bulan.

• Bayi yang lahir prematur pada usia sebelum 37 minggu kehamilan atau berat lahir bayi dibawah 2700 gram, mempengaruhi terjadinya penundaan erupsi gigi sulung dan permanennya.

Baca Juga: Jangan Buang Gigi Susu Si Kecil Karena Bisa Digunakan Untuk Obat Kanker Serta Mencegah Serangan Jantung!

• Adanya hambatan fisik seperti: luka pada jaringan gusi akibat trauma, jumlah gigi yang berlebihan, tumor odontogenik, tumor non-odontogenik, trauma pada gigi sulung, defisiensi lengkung rahang, kerusakan jaringan akibat radiasi, dan sebagainya. Semuanya dapat memengaruhi penundaan erupsi gigi permanen.

• Kondisi sistemik seperti: kurangnya nutrisi, kurang vitamin D, kelainan kelenjar endokrin, kemoterapi dalam jangka waktu yang panjang, infeksi HIV, cerebral palsy, anemia, gagal ginjal, merupakan beberapa kondisi penyebab penundaan erupsi gigi permanen.

• Kondisi genetik yang dapat memengaruhi penundaan erupsi gigi permanen, antara lain: amelogenesis imperfekta, Down syndrome, cherubism, dan sebagainya.

Normalnya, deviasi erupsi gigi (penundaan keluarnya gigi permanen) dapat terjadi dalam rentang satu sampai dua tahun.

Namun evaluasi secara rinci perlu dilakukan untuk menentukan penyebab dan merencanakan perawatan.

Erupsi gigi dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang diterima dan umumnya seseorang yang kekurangan atau kelebihan nutrisi bisa mempengaruhi erupsi gigi ini. Termasuk anak yang terlahir prematur.

Baca Juga: 'Bermain' dengan Dua Anjing, Wanita Ini Berakhir Meninggal Karena Kedua Lengan Digigit Hingga Nyaris Lepas!

Jika terjadi suatu kelainan segera kunjungi dokter spesialis gigi untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. (*)

#gridnetworkjuara #gridhealth