Find Us On Social Media :

Tak Disangka, Manusia Menelan 2.000 Partikel Plastik Setiap Harinya!

Orang yang sering minum air kemasan setidaknya telah menelan 90 ribu partikel mikroplastik.

 

GridHEALTH.id - Sekarang ini penggunaan plastik memang sudah dikurangi. Namun ternyata, manusia tetap makan, dan menghirup partikel mikroplastik setiap harinya.

Baca Juga: Dampak Sedotan Plastik Tak Cuma Buat Lingkungan, Risikonya Juga Pada Kesehatan

Tanpa kita sadari, pada kehidupan sehari-hari, kandungan plastik dalam ukuran yang sangat kecil masuk ke dalam tubuh kita.

Walau begitu, ternyata ukuran dari plastik ini cukup banyak jika diakumulasi selama seminggu.

Dilansir dari New York Post, diketahui bahwa manusia menelan setidaknya 5 gram mikroplastik setiap minggunya. Jumlah itu sendiri sama dengan sekitar sebuah kartu ATM.

Temuan ini diketahui berdasar sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Newcastle, Australia dan World Wildlife Fund for Nature (WWF).

"Untuk pertama kalinya, hasil penelitian ini menyebut perkiraan yang tepat dari jumlah plastik yang ditelan manusia," ungkap Dr Thava Palanisami yang terlibat dalam penelitian ini.

Baca Juga: 5 Tanda Ketidaksuburan Ini Ternyata Sering Diabaikan Para Wanita

Peneliti menganalisis lebih dari 50 penelitian mengenai mikroplastik. Diketahui bahwa sebagian besar dari dua ribu partikel yang ditelan setiap minggu muncul dari air minum sehari-hari.

Palanisami menyebut bahwa hasil temuan ini menjadi landasan untuk penelitian lebih lanjut di masa depan mengenai dampak kesehatan dari menelan plastik.

Baca Juga: Penyanyi Cupi Cupita Adakan Voting Antara Dirinya Cantik Atau Hanya Modal Dada Besar, Ini Risiko Kesehatan yang Dihadapi Wanita Berpayudara Besar

Selain dari air minum, terdapat beberapa hal yang menjadi sumber masuknya plastik dalam tubuh.

Sumber kedua terbesar masuknya plastik ke dalam tubuh ini secara mengejutkan merupakan konsumsi kerang. Sumber terbesar selanjutnya adalah konsumsi dari bir dan garam.

 

WWF berharap bahwa hasil penelitian ini bisa menjadi penanda bagi pemerintah di seluruh dunia untuk menerapkan tindakan dan membatasi sampah plastik.

"Plastik tak hanya mengotori laut dan saluran air kita namun juga kehidupan di laut dan manusia. Tindakan global yang cepat sangat mendesak untuk dilakukan dalam menghadapi krisis ini," ungkap WWF.

Dari penelitian lain tentang konsumsi plastik oleh manusia, sebuah studi baru dalam jurnal Environmental Science and Technology dilansir dari National Geographic US menyatakan manusia mengonsumsi hingga 52 ribu partikel mikroplastik per tahun.

Baca Juga: Sempat Dituding Mandul, Shandy Aulia Kini Umumkan Bakal Jadi Calon Ibu, Ternyata Faktor Ini Bisa Menunda Kehamilan

Jumlah itu belum termasuk partikel mikroplastik yang dihirup manusia yang mencapai lebih dari 74 ribu per tahun.
Partikel mikroplastik adalah potongan plastik yang lebih kecil dari 5 milimeter. Tetapi, masih banyak yang lebih kecil dari itu dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.

Baca Juga: Wajib Ada di Rumah, Telur Dinobatkan Jadi Super Food yang Sarat Manfaat Bagi Kesehatan

Studi ini pun melakukan penelitian mengenai mikroplastik yang ditemukan dalam bir, garam, makanan laut, gula, alkohol dan madu.

Hasilnya partikel mikroplastik yang ada di dalam makanan mencapai 15%dari kalori yang dikonsumsi rata-rata orang.

Peneliti juga meninjau jumlah partikel mikroplastik yang terdapat dalam air dan udara sekitar. Mereka menemukan air kran mengandung 4 ribu partikel mikroplastik.

Sedangkan orang yang mungkin sering minum air kemasan setidaknya telah menelan 90 ribu partikel mikroplastik.

Dalam kondisi ini para ilmuwan masih belum yakin partikel mikroplastik tersebut memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia atau tidak.
 
Baca Juga: Lee Chong Wei Gantung Raket Akibat Kanker Hidung, Ini Gejalanya

Namun, studi dari King's College di London beranggapan bahwa partikel mikroplastik yang menumpuk bisa menjadi racun yang merusak sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan usus manusia.

Salah satu cara untuk melindungi diri dari kondisi tersebut dengan mengubah gaya hidup.

Contohnya berhenti minum air kemasan dan jangan menggunakan tempat minum berbahan dasar plastik.

Baca Juga: Termasuk Golongan Pelit? Hati-hati, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan!

Karena kondisi ini bisa saja terjadi karena polusi udara akibat penggunaan plastik yang terlalu tinggi lalu berdampak pada kesehatan diri sendiri. (*)