Find Us On Social Media :

Hari Ini Sutopo BNPB Berangkat ke Guangzhou Untuk Sembuhkan Kanker Paru-paru Stadium 4B, Tagar #DoaBuatSutopo Jadi Viral

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

GridHEALTH.id - Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, saat ini tengah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4B.

Baca Juga: Khasiat Ikan Gabus Bagi Pasien Usai Operasi Ternyata Menakjubkan, Pantas Sutopo Rekomendasikan pada Ibu Ani Yudhoyono

Dalam sebuah postingan di Instagram, Sutopo menyebut kanker parunya sudah menyebar ke tulang dan organ tubuh lain. Sakit yang dirasakan membuatnya harus merujuk pengobatan hingga ke Guangzho, China.

 "Hari ini saya ke Guangzho untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh lain. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," tulis Sutopo lewat akun sutopopurwo di Instagram.
 
"Saya mohon doa restu kepada kepada semua netizen dan lainnya. Jika ada kesalahan mohon dimaafkan. Sekaligus saya dimaafkan atas kesalahan dan dosa," tambahnya.

Terkenal sebagai sosok yang tegar, unggahan Sutopo ini menuai banyak komentar dukungan dari netizen.

Dari tangan Sutopo sebagai Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data bencana coba disampaikan pada awak media dan masyarakat.

Sutopo juga dituntut sabar meladeni semua pertanyaan yang datang padanya maupun masuk lewat ponsel. Sekilas pekerjaan ini ringan, tapi sesungguhnya tapi mudah dijalankan.

Apalagi, Sutopo sekarang bukanlah dirinya beberapa tahun yang lalu. Kanker yang menyerang paru-parunya membuat Sutopo tak bisa sebugar dulu.

Meski demikian, dia tetap berusaha bekerja maksimal, berdiri di garis terdepan memberikan informasi seakurat mungkin kepada masyarakat tentang peristiwa yang sedang terjadi.

Tak heran bila Sutopo mendapatkan penghargaan dari media internasional sebagai 'The First Responders' atau responden pertama versi media ternama Singapura 'The Strait Times'.

Lelaki yang didiagnosis kanker paru-paru sejak tahun 2017 ini mendapat banyak dukungan di Twitter, lewat tagar #DoaBuatSutopo.

"May God heal you, Sir. You've set a great example of a dedicated public servant, and what you've done is truly inspiring. #DoaBuatSutopo," tulis akun @debsnaynay.

"Keep fighting Pak @Sutopo_PN God bless you. #DoaBuatSutopo," tulis @shen_ne.
 

Baca Juga: Diet Gagal Akibat 5 Kesalahan Gaya Hidup yang Memperlambat Metabolisme

Divonis kanker paru-paru stadium 4 sejak Januari 2018, Sutopo sudah melakukan beberapa kali kemoterapi agar terlepas dari jerat kanker.

Akibat dari dorongan massa kanker ini, Sutopo Purwo Nugroho mengalami pembengkokan tulang beakang yang menyebabkan dirinya tak dapat lagi berjalan dengan tegap.

Mengutip dari laman akun pribadi milik Sutopo Purwo Nugroho menceritakan, "Tulang belakang saya makin bengkok atau istilahnya skoliosis akibat dorongan massa kanker. Jalan sudah tidak tegap lagi."

Skoliosis adalah gangguan tulang belakang yang melengkung ke samping. Skoliosis yang terjadi pada tubuh Sutopo Kepala BNPB ini termasuk dalam kategori skoliosis nonstruktural.

Baca Juga: Wow, Ini Obat Termahal Dunia, Harganya Tembus Rp30,5 Miliar!

Skoliosis ini disebabkan adanya perubahan fungsional, seperti penyakit kejang, peradangan, dan perubahan massa tubuh akibat pengobatan dan penyakit lain.

Walaupun demikian, Sutopo kini menggunakan korset spinal brace untuk menyangga tulang belakangnya yang semakin membengkok.

Baca Juga: Tak Disangka, Manusia Menelan 2.000 Partikel Plastik Setiap Harinya!

"Untuk menahannya saya setiap hari harus pakai korset. Ini bukan rompi antipeluru atau pelangsing perut," tulis Sutopo.

Spinal brace adalah perangkat medis yang dirancang untuk mendukung atau mengobati orang yang memiliki masalah dengan otot, tulang, atau persendiannya, biasanya digunakan untuk menahan tulang belakang agar mengurangi risiko tulang belakang semakin membengkok.

Dilansir dari laman About Kid's Health Canada, dengan memakai korset spinal brace, 80% dapat menghentikan lengkungan tulang semakin memburuk sampai mereka berhenti tumbuh.

Untuk meminimalisasi skoliosis semakin memburuk, penggunaan spinal brace dianjurkan selama 22-23 jam per hari.

Baca Juga: 5 Tanda Ketidaksuburan Ini Ternyata Sering Diabaikan Para Wanita

Walaupun sedikit menyiksa dan menyakitkan, Sutopo terus beradaptasi dengan penggunaan korset spinal brace tersebut demi kesembuhannya dari skoliosis dan kanker paru. Good luck buat Sutopo.(*)