GridHEALTH.id - Sebuah hal yang normal bagi setiap wanita mengalami masa nifas setelah melahirkan.
Darah nifas atau disebut lochia, merupakan pendarahan setelah melahirkan yang terjadi akibat lepasnya plasenta yang menyelimuti tubuh bayi dari dinding rahim.
Hal ini terjadi akibat pembuluh darah dalam dinding rahim robek yang akhirnya berkontraksi mengeluarkan darah.
Umumnya, darah nifas (lochia) akan keluar selama kurang lebih 6 minggu atau sekitar 40 hari setelah melahirkan, menurut American Pregnancy.
Baca Juga: Lebih Baik Dibuka Atau Diperban? Ini Tips Mengatasi Luka Lecet Di Telapak Tangan
Namun bagaimana jika darah nifas ini harus keluar lebih dari 6 minggu?
Hal ini terjadi pada seorang wanita asal Lampung bernama Septina (25) yang mengalami masa nifas hampir 3 bulan lamanya.
Septina melahirkan melalui operasi sesar pada 27 Maret 2019. Setelah melahirkan, korban kerap mengeluh sakit di bagian perut.
Selain itu, ia merasa bingung lantaran nifasnya tak kunjung berhenti hingga Juni 2019.
Septina mengalami nifas selama sekitar 85 hari.
Bahkan selama masa nifas tersebut, Septina mengeluhkan sakit di bagian perutnya.
Tak hanya itu, carian berbau menyengat keluar dari organ intim korban.
"Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis sesar mulai nifas, dan keluar cairan gitu yang berbau busuk," kata Septina saat ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).
Menurut Septina, bau tersebut sangat menyengat. Bahkan, orang yang berada di sekitarnya bisa mencium bau tersebut.
"Sampai orang di keliling saya aja bisa ngebauinya," terang Septina.
Baca Juga: Studi: Obat Diabetes Bisa Turunkan Risiko Kanker, Ini Penjelasannya
Menurut Septina, kondisinya semakin parah dalam seminggu terakhir. Hal itu lantaran ia mulai mengalami demam.
"Saking panasnya, keluar air mata," kata Septina.
Untuk memeriksakan kondisinya tersebut, Septina mendatangi seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019).
Saat diperiksa tersebut, ia baru mengetahui bahwa ada kain kasa di dalam perutnya.
Ketika dikeluarkan, kain kasa tersebut berwarna kehijauan dan berbau menyengat.
Seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Eka membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan medis terhadap Septina.
Tindakan medis tersebut berupa mengeluarkan kain kasa di dalam perut Septina.
"Pas itu tadi kan kita buka rahimnya. Pas dibuka, sesuai keluhan nifasnya bau, ternyata ada itu (kain kasa)," ujar Eka.
Suami korban, Ferdi Irwanda mengatakan, pihaknya mendatangi Polres Tulangbawang guna melaporkan rumah sakit di mana istrinya melakukan operasi sesar.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kelalaian yang dapat merenggut nyawa istrinya.
"Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit bekerja tidak profesional dan tidak penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali," kata dia.
Baca Juga: Ada 6 Jenis Bau Pada Organ Intim Wanita, Galih Ginanjar Sebut Aroma Mantan Istri Seperti Ikan Asin
Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporannya dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.
"Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangani istri saya ketika sesar."
"Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh."
"Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia," ujar Ferdi.
Pernyataan Rumah Sakit
Manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang menyeret nama rumah sakit tersebut.
Humas RS Asy Syifa, Majril mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan munculnya laporan dugaan malapraktik tersebut.
Berdasarkan hasil rapat internal, lanjut dia, pihak rumah sakit akan melakukan audit oleh komite medik rumah sakit guna menangani kasus tersebut.
"Audit medik ini akan menjadi acuan rumah sakit dalam menyikapi kasus ini," kata dia.
Terkait laporan oleh pihak korban, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.
"Kami akan terbuka kasus ini. Pihak rumah sakit tentunya tidak menginginkan hal seperti itu," ujar Majril.
Tim Investigasi
Di sisi lain, Pemkab Tulangbawang Barat akan membentuk tim investigasi guna menindaklanjuti dugaan malapraktik yang dilakukan oknum dokter Rumah Sakit Asy Syifa Medika.
Tim investigasi akan bertugas mengumpulkan data dan keterangan dari korban dan sejumlah pihak terkait dugaan malapraktik yang menimpa Septina (25), warga Panaragan, Tulangbawang Tengah.
Baca Juga: Rahasia Atta Halilintar Selalu Pakai Kacamata Terbongkar! Padahal 4 Hal Ini Dapat Membantunya
"Rencananya dibentuk secepatnya. Paling tidak pekan ini sudah terbentuk," ujar Plt Kadis Kesehatan Tubaba Prana Putra.
Prana mengatakan, hasil investigasi akan menjadi acuan untuk memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter yang telah dilaporkan korban ke Polres Tulangbawang tersebut.
"Jika memang terbukti, pemkab akan bersikap tegas dengan memberikan sanksi berat, yakni mencabut izin praktik dokter yang bersangkutan," tegasnya.
Baca Juga: Sudah 3 Kali Diangkat, Menurut Sahabat Agung Hercules: Tumornya Tumbuh Lagi di Tempat Lain
#gridhealthid #inspiringbetterhealth #gridnetworkjuara
Artikel ini sudah tayang di GridPop.id dengan judul Berbulan-bulan Nifasnya Tak Kunjung Berhenti, Perempuan Asal Lampung Ini Kaget Kain Kasa Busuk Bersemayam Dalam Perutnya