Find Us On Social Media :

Galih Ginanjar dan Fairuz A Rafiq Terus Buka Aib, Ternyata Ada Efek Kesehatan Membenci Mantan Pasangan

Masalah Galih Ginanjar dan Fairuz A Rafiq terus bergulir

GridHEALTH.id - Kerekatakan hubungan Galih Ginanjar dan Fairuz A Rafiq telah berakhir di meja hijau 5 tahun lalu.

Namun baru-baru ini ada masalah serius yang terus bergulir.

Bahkan yang beberapa waktu lalu dikabarkan, Galih Ginanjar yang kini menikah dengan Barbie Kumalasari itu malah membuka aib mantan istrinya yang kini telah menjadi istri Sonny Septian.

Baca Juga: Ada 6 Jenis Bau Pada Organ Intim Wanita, Galih Ginanjar Sebut Aroma Mantan Istri Seperti Ikan Asin

Melalui kanal Youtube  Rey Utami & Pablo Benua, pada Sabtu (15/6/2019) lalu, Galih Ginanjar menuduh Fairuz A Rafiq bau ikan asin.

Padahal masalah seksual seperti itu sebaiknya tak baik untuk diumbar ke hadapan publik.

Sejak video tersebut tayang dan menjadi viral, pihak keluarga Fairuz A Rafiq pun tak hanya diam.

Baca Juga: Kepanasan Saat Bersepeda, Maia Estianty Alami Alergi, Kenali Jenis Kerusakan Kulit Akibat Paparan Sinar Matahari

Wanita yang kini berhijab itu bahkan menyebut bahwa Galih Ginanjar adalah pria yang tak bertanggung jawab karena tak menafkahinya saat berstatus suami istri.

Tak hanya itu, Galih diketahui tak mengasuh anaknya, bahkan tak menyapa putranya itu padahal keduanya dalam acara yang sama.

Hal ini disampaikan Fairuz dalam talkshow Hotman Paris Show pada Kamis (20/6/2019) lalu.

Baca Juga: Sangkal Pernyataan Organ Intimnya Bau Seperti Ikan Asin, Fairuz A Rafiq : 'Aku Tuh Enggak Pernah Bau, Bang'

Memang masih banyak pasangan yang telah bercerai dan saling membenci bahkan menebar aib mantan pasangannya ke orang lain.

Hal ini dilakukan mungkin karena rasa kesal yang berlebihan yang dialami keduanya.

Bahkan rasa kesal ini telah menggores hatinya, jika ada orang yang menanyakan tentang masalah tersebut rasanya seperti mengorek luka lama yang seharusnya sudah ditutip.

Namun tahukah bahwa sebenarnya saling membenci dan saling membuka aib mantan pasangan itu membawa kabar buruk bagi kesehatan.

Para peneliti dari Glasgow Caledonian University dan Edinburgh Napier University di Skotlandia, menemukan bahwa membenci juga dapat meningkatkan perasaan sakit fisik, bahkan jika rasa sakit itu tidak ada hubungannya dengan insiden yang dimaksud.

Penelitian ini menyatakan bahwa orang yang saling membenci berisiko mengalami sakit di punggung bagian bawah.

Baca Juga: Inilah Daftar Makanan Minuman Enak Disukai Anak Tapi Bisa Membuatnya Bodoh dan Sakit-sakitan

Rasa sakit itu akan muncul secara intens seiring rasa kesal dan amarah yang memuncak, bahkan dapat menimbulkan radang sendi.

Tak hanya itu, melansir laman Psychological Science, pada orang yang saling membenci, umumnya memiliki detak jantung dan tekanan darah lebih tinggi.

Hal ini dikarenakan, otak yang dikuasai emosi negatif akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang akibatnya pada kesehatan jantung.

Penumpukan emosi negatif sudah dikenal menjadi penyebab terjadinya tekanan darah tinggi pada seseorang, dan ini akan sangat berbahaya dalam waktu yang lama.

Menurut American Heat Association, jika diteruskan selama jangka waktu yang panjang, hal ini menuntun pada penyakit jantung koroner.

Baca Juga: 2 Dari 70 Warga Cianjur Meningal Dunia Akibat Konsumsi Pindang Ikan, Berikut 5 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan

Seorang psikoterapis berlisensi di Thomas F. Chapman Family Cancer Wellness di Piedmont, Angela Buttimer, MS, NCC, RYT, LPC, menyatakan bahwa menyebar kebencian dan amarah itu ibarat meminum racun dan mengharapkan orang lain sakit.

Bahkan Buttimer menjelaskan rasa benci dapat berakibat kelumpuhan  mekanisme tubuh.

"Hidup dalam keadaan tegang yang kronis dapat melumpuhkan mekanisme perbaikan tubuh, meningkatkan peradangan dan hormon stres kortisol dalam tubuh," jelasnya.

Baca Juga: Mati Tragis Demi Masyarakat, Mantri Patra Rela Ditinggal Rekan di Pedalaman Papua hingga Stok Makanan Habis

Buttimer menyarankan, orang yang saling membenci seperti pasangan yang telah bercerai lebih baik saling memaafkan yang membawa hal positif bagi kesehatan.

"Memaafkan melibatkan sistem saraf parasimpatis, yang membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efisien dan memberi ruang bagi hormon-hormon perasaan-baik seperti serotonin dan oksitosin," ujarnya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Kecolongan! Istana Buckingham Perketat Keamanan Demi Nyawa Sang Ratu

Jika tergoda untuk melakukan hal buruk seperti membuka aib lama, ingatkan diri apa yang akan terjadi pada tubuh ketika melakukannya lagi.

"Otak tidak tahu apa yang nyata dan apa yang dibayangkan," kata Buttimer.

"Ketika Anda memutar ulang dalam pikiran mengenai pengalaman yang Anda miliki enam bulan lalu, tubuh akan bereaksi seolah-olah memiliki pengalaman yang sama berulang kali," jelasnya.

Alangkah baiknya permasalahan yang menimpa Galih Ginanjar dan Fairuz A Rafiq segera selesai secara damai, agar tak mengganggu kesehatan.(*)

Baca Juga: Zaskia Sungkar Sempat Alami Sakit Luar Biasa Saat Menstruasi, 6 Cara Ini Dapat Redakan Sakitnya

#gridhealthid #inspiringbetetrhealth #gridnetworkjuara