Find Us On Social Media :

Makanan Cepat Saji Membuat Sperma Jadi Lebih Sedikit, Ini Kata Ahli

Pria bisa alami masalah kesuburan jika saat remaja sering konsumsi masakan cepat saji.

GridHEALTH.id - Makanan cepat saji atau junk food memang dikenal sebagai makanan yang tidak baik untuk kesehatan.

Berbagai penyakit disangkutpautkan dengan makanan cepat saji ini dari risiko kanker sampai penyakit jantung.

Baca Juga: Cuka Apel Bisa Mengobati Impotensi ? Baca Dulu Faktanya Berikut Ini

Bahkan sebuah studi menemukan bahwa makan makanan cepat saji di usia remaja dapat memengaruhi kesehatan sperma pada pria.

Laporan dari Harvard University, pria muda yang pola makannya banyak mengonsumsi makananan cepat saji cenderung memiliki jumlah sperma lebih sedikit.

Mereka juga memiliki lebih sedikit indikator fungsi kesehatan sperma.

Sedangkan, remaja yang menerapkan pola makan seimbang dengan mengonsumsi ikan, ayam, sayur, buah, dan banyak serat cenderung memiliki sperma yang lebih banyak.

Kesimpulan tersebut didapatkan para peneliti setelah mempelajari pola makan, kualitas sperma, dan hormon reproduksi dari sekitar 3000 pria muda yang telah lulus tes kebugaran di pelayanan militer.

Baca Juga: Beragam Model Potongan Sunat, Dari Bentuk Bunga Mawar Sampai Jengger Ayam, Ini Manfaat Kesehatan Khitan Bagi Pria

Hasilnya kemudian dipresentasikan pada rapat tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology 2019.

Melansir dari nyulangone.org, Dokter urologi di NYU Langone Health, Bobby Najari menguraikan penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Menurutnya, studi ini mendukung temuan-temuan sebelumnya yang menyatakan, pola konsumsi makanan cepat saji kerap dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk.

Baca Juga: Ingin Berhenti Makan 'Junk Food'? Kenali 4 Tahapan Berikut Ini Agar Membantu Mewujudkan Keinginan Kita

"Aku rasa studi tersebut menguatkan banyak hal yang pernah kusampaikan kepada para pasien," kata Najari.

Para pria yang peduli dengan kualitas dan kuantitas spermanya serta kesehatan secara umum disarankan untuk mengonsumsi banyak buah-buahan, sayur-sayuran dan daging tanpa lemak.

Meski begitu, studi tersebut tidak mengindikasikan bahwa konsumsi makanan cepat saji selama usia remaja bisa secara berdampak permanen."Kesanku terhadap studi ini adalah diambil dari satu waktu.

Ini bukanlah studi longitudinal di mana semua hal dicek kembali berkali-kali. Aku tidak akan bilang ini tidak bisa diubah," kata dia.

Baca Juga: Agar Istri Cepat Hamil Sperma Suami Harus Oke, Ini Makanan Sehat Agar Sperma Subur

Meski beberapa pakar berteori, makanan olahan sangat bisa membunuh sel sertoli yang tidak bisa diproduksi kembali.

Ada pun sel sertoli merupakan sel yang ditemukan pada testis dan membantu proses produksi sperma.

Namun, Bobby mengatakan, kesuburan dan kesehatan sperma sangatlah kompleks.

Baca Juga: Kehamilan Tak Membuat Rambut Rontok, Malah Menjadi Subur, Ini Buktinya

Sehingga, studi ini tidak cukup komprehensif untuk mendukung pemikiran bahwa jika sel sertoli rusak, sel tersebut tidak bisa tergantikan.

"Ada hal yang tidak bisa kamu sampaikan kecuali kamu melihat jaringan testikular dari biopsi testikular. Informasi tentang kesehatan sel sertoli membuat data ini melangkah terlalu jauh," katanya.

Maka, bukan berarti pria harus mengurangi konsumsi makanan cepat saji jika masih ingin subur dan memiliki anak.

Tapi akan lebih baik jika pria perbanyak mengonsumsi makanan kaya antioksidan, minum alkohol secukupnya atau tidak sama sekali, serta sering memperhatikan indeks massa tubuh yang menjadi faktor penting kesehatan sperma.

 

Ia menegaskan, pola makan secara keseluruhan penting untuk kesehatan sperma.

Baca Juga: Penasaran Apa Yang Terjadi Saat Kita Menelan Permen Karet ? Ini Kata Ahli

"Dengan menerapkan pola makan sehat, Anda tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi mengoptimalisasi kemungkinan memiliki anak di masa depan. 

Perubahan memang membutuhkan waktu, namun layak untuk dimulai sejak remaja," cetus dia. (*)

#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth