GridHEALTH.id - Tanpa terasa tiga tahun sudah Saipul Jamil mendekam di dalam jeruji besi.
Dikabarkan mantan suami Dewi Perssik ini sebentar lagi akan bebas. Seperti diketahui, Saipul Jamil harus menjalani sisa masa tahannya karena terlibat dalam kasus pencabulan anak di bawah umur dan suap terhadap oknum Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Melalui kuasa hukum Saipul Jamil, Dedi Junaedi mengatakan kliennya bahagia karena ditunggu oleh para penggemarnya.
Setelah bebas, Saipul akan kembali ke dunia hiburan untuk menjalankan rutinitas yang ia rindukan itu.
Baca Juga: Bila Terdeteksi Awal, Ternyata 7 Jenis Sakit Kanker Ini Bisa Sembuh Total!
Lama mendekam di Rutan Cipinang, Saipul banyak mendapat kunjungan dari keluarga dan sahabat.
Mantan suami Dewi Perssik itu juga mengisi berbagai kegiatan positif di dalam lapas.
Sebagai penyanyi dangdut, Saipul Jamil juga didapuk menjadi guru tari dan vokal di dalam lapas.
Kegiatan Saipul Jamil selama di dalam Lapas banyak dikabarkan oleh media lokal.
Bahkan Saipul juga berkesempatan menjadi bintang tamu di berbagai talk show.
Mengutip dari Ngopi Dara yang dipandu oleh Nia Ramadhani, ia berkesempatan untuk mengikuti keseharian Saipul Jamil dan melalukan obrolan.
"Jadi ini rencana kapan bebas?" tanya Nia Ramadhani.
"Insyaallah secepatnya lah Nia," jawab Saipul Jamil.
"Tapi kontak dengan keluarga nggak pernah putus? Tapi di dalem kan nggak boleh pakai handphone kan," ucap Nia Ramadhani.
"Alhamdulillah, nggak boleh itu barang yang diharamkan. Paling saya hanya bisa menatap kamu, menatap Igun, tapi selama saya selama ada di Lapas Cipinang musuh saya satu, TV," jelas Saipul Jamil pada Nia Ramadhani
Baca Juga: Sering Tertipu, Ternyata 5 Obat Jerawat Alami Ini Tak Terbukti Khasiatnya
"Jadi kalau gua nonton TV nangis, ya Allah gua pernah ada di situ (di televisi) sekarang gua ada di sini (di Lapas)," tutup Saipul Jamil.
Tak hanya itu, Saipul yang sempat berniat balas dendam dengan orang yang menjebloskannya ke tahanan pun sirna. Kini Saipul justru sudah memaafkan dan menyerahkan semuanya pada Tuhan.
Keputusan Saiful Jamil untuk tidak memelihara dendam patut diacungi jempol mengingat dendam dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Berikut bagaimana menyimpan dendam dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti dikutip dari Hallo Sehat;
1. Mengubah susunan hormon otak
Otak merupakan organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Fungsi tersebut dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja berlawanan yaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin.
Hormon kortisol biasanya dilepaskan saat kita berada di bawah tekanan mental besar, seperti saat menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi ketika kita memaafkan dan saat berdamai dengan diri kita maupun orang lain.
Kedua hormon tersebut diperlukan dan keseimbangan antara keduanya menciptakan stress baik (eustress) seperti saat bekerja untuk mencapai tujuan, serta mengendalikan stress buruk (distress).
Baca Juga: Studi: Mengunyah Keju Setiap Hari Mengurangi Risiko Jantung dan Stroke
Hormon kortisol dikenal sebagai hormon yang berbahaya jika diproduksi terus menerus dalam waktu yang lama, karena tidak hanya memengaruhi kerja sistem saraf pusat namun juga kerja organ lainnya.
Sekresi kortisol berlebih juga menekan kadar hormon oksitosin yang justru diperlukan untuk kesehatan emosi dan sosial, seperti kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan pasangan atau orang lain.
2. Memicu gaya hidup tidak sehat
Menyimpan dendam ternyata berkaitan dengan berbagai penyakit kronis. Stres berat yang dirangsang oleh rasa dendam memicu seseorang untuk kurang memerhatikan kondisi kesehatannya.
Kondisi temperamental yang diakibatkan menyimpan dendam menyebabkan seseorang lebih cenderung sering merokok dan memakan junkfood tinggi kalori, yang keduanya merupakan faktor risiko dari penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Baca Juga: Agar Istri Cepat Hamil Sperma Suami Harus Oke, Ini Makanan Sehat Agar Sperma Subur
3. Meningkatkan risiko kerusakan jantung
Penumpukan emosi negatif sudah dikenal menjadi penyebab terjadinya tekanan darah tinggi pada seseorang dan ini akan sangat berbahaya dalam waktu yang lama.
Suatu riset yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Amerika sudah membuktikan bahwa menyimpan rasa marah dan dendam dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner yang didahului oleh kondisi tekanan darah tinggi dan arterosklerosis.
4. Memicu penyakit dengan rasa nyeri kronis
Suatu penelitian yang dilakukan pada populasi di Amerika Serikat menunjukan bahwa seseorang yang menyimpan dendam memiliki peluang 50% lebih tinggi untuk mengalami penyakit dengan rasa nyeri seperti ulserasi lambung, sakit punggung dan sakit kepala.
Peneliti juga mengambil kesimpulan bahwa menyimpan dendam berkaitan kemungkinan berakitan dengan gangguan psikosomatis.
Baca Juga: Vakum Selama 7 Tahun, Lulu Tobing Ceritakan Cara Mengatasi Masalah Kulitnya
5. Memicu penuaan dini
Mekanisme penuaan dini berkaitan dengan sekresi hormon stres berlebih yang terjadi saat menyimpan dendam hingga menimbulkan rasa depresi dan frustasi.
Selain gangguan emosi, tubuh merespon stress berlebih dengan cara memicu penuaan dini karena adanya perubahan kromosom DNA dalam proses regenerasi untuk pembentukan sel baru sehingga memicu penuaan biologis organ dalam tubuh yang lebih cepat.
Sebaliknya dengan memaafkan, hormon stress yang dihasilkan menjadi lebih terkendali dan diminimalisir sehingga proses respon stress dapat kembali normal. (*)