Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat memberikan konfirmasi kepada BBC bahwa mereka akan meluncurkan penelitian tentang potensi risiko air minuman dalam kemasan plastik bagi kesehatan manusia.
Bruce Gordon, selaku koordinator kerja global WHO tentang air dan sanitasi, mengatakan kepada BBC bahwa pertanyaan kuncinya adalah apakah makan atau minum partikel plastik seumur hidup dapat memiliki efek.
"Ketika kita berpikir tentang komposisi plastik, apakah mungkin ada racun di dalamnya, sejauh mana mereka membawa konstituen yang berbahaya, apa yang sebenarnya dilakukan partikel dalam tubuh tidak ada penelitian di sana yang memberi tahu kita," ujar Gordon.
Menurutnya, WHO akan mengukur batas 'aman' tetapi untuk melakukannya, kita perlu memahami apakah hal-hal ini berbahaya, dan seberapa konsentrasi yang berbahaya tersebut.
Baca Juga: Lidah Buaya Perlu Diminum Rutin Oleh Penderita HIV/AIDS, Ini Alasannya
Gordon mengingatkan bahwa ia tidak ingin membuat khawatir siapa pun, dan juga menekankan bahwa ancaman yang ditularkan melalui air yang jauh lebih besar datang di negara-negara di mana pasokan dapat terkontaminasi dengan limbah.
Namun dia mengatakan dia mengakui bahwa orang yang mendengar tentang keberadaan mikroplastik dalam air minum mereka akan meminta nasihat dari WHO.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth