Find Us On Social Media :

Sambil Gelendotan, Pria Ini Nyanyi Lagu India di Pernikahan Sang Mantan

Aksi pria nyanyi India di pernikahan mantan bikin heboh.

Menurut American Heart Association menjelaskan bahwa ketika di bawah stres berat (seperti saat patah hati), terkadang sebagian jantung akan membesar sementara dan tidak dapat memompa darah dengan baik.

Sementara fungsi bagian jantung lainnya bekerja dengan sangat baik, bahkan bisa berkontraksi dengan sangat kuat.

Baca Juga: Fresh Fruit Fresh Idea, GridNetwork x TaniHub Bersama Rayakan Hari Buah Nasional 2019

Kondisi ini bisa menyebabkan gagal otot jantung jangka pendek yang parah, kondisi ini disebut sebagai kardiomiopati induksi stres, namun labih sering disebut sebagai “sindrom patah hati”.

Kabar baiknya, sindrom patah hati termasuk kondisi medis yang sangat jarang, tapi mudah untuk diobati.

Sebuah studi di jepang tahun 2014 memperkirakan hanya ada sebesar 2% kasus sindrom patah hati di dunia yang diikuti oleh masalah koroner akut.

Namun, studi yang sama menemukan ahwa sindrom patah hati lebih cenderung memengaruhi wanita, dengan laporan kasus mencapai 80% hingga saat penelitian dilakukan.

Sebagai respons stres, sistem saraf simpatetik dalam otak akan diaktifkan akibat pelepasan sejumlah hormon secara tiba-tiba.

Baca Juga: Banyak Artis Sempat Sakit Ginjal, 7 Bahan Alami Ini Malah Sehatkan Ginjal

Sistem saraf akan menstimulasi kelenjar adrenalin yang memicu produksi catecholamine yang berguna menyiagakan tubuh untuk mengambil tindakan.

Akan tetapi, produksi hormon di saat tubuh tidak membutuhkannya akan membawa sejumlah masalah lain, seperti sesak napas dan badan linu (akibat produksi kortisol berlebih), jantung berdebar kencang (akibat produksi kortisol dan adrenalin), dan penumpukan lemak dalam tubuh.

Jika saat patah hati, wanita merasa nafsu makan sangat jauh berkurang, ini adalah akibat dari produksi kortisol dalam tubuh yang meningkat.