Find Us On Social Media :

Bawa Anjing ke Masjid Gegara Suami Menikah Lagi, Keluarga Sebut Penyakit Wanita Ini

Klarifikasi keluarga terkait penyakit wanita yang bawa anjing ke masjid

GridHEALTH.id - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan seroang wanita yang mengamuk di dalam masjid, bahkan wanita ini tampat membawa seekor anjing ke dalam masjid.

Aksinya ini sempat tertangkap kamera dan diunggah di media sosial pada Minggu (30/6/2019) lalu.

Baca Juga: Studi: Jarang Berhubungan Intim Pasca Menikah Berpotensi Lahirkan Anak dengan Skizofrenia!

Wanita berbaju putih yang mengenakan kacamata itu nampak memarahi 2 orang pria yang merupakan jamaah dari masjid tersebut.

Melansir Tribun Bogor, wanita paruh baya berinisial SM (52) tahun ini membawa anjing ke dalam masjid di daerah Sentul City, Bogor pada pukul 14.00 itu memiliki alasan mencari suaminya yang konon menikah lagi.

Namun rupanya wanita ini sudah diamankan di Polres Bogor untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

Baca Juga: Vanessa Angel Ingin Bunuh Diri, Sahabat Cekoki Ini Usai Bebas dari Penjara

Menurut Kepala Polsek Babakan Madang, Komisaris Polisi Wawan Wahyudin memberi pernyataan terkait pelaku.

"Dugaan awalnya depresi tapi sudah kita limpahkan ke Polres Bogor," ujarnya.

Hal ini pun dibenarkan dari pihak keluarga SM yang diunggah melalui akun Instagram @christian_joshuapale.

Baca Juga: Keringkan Rambut Pakai Asap Knalpot, Bocah Ini Tak Sadar Akan Bahaya Yang Mengancam

"Kami minta maaf kepada semua orang dan pihak yang tersakiti baik jasmani maupun rohani oleh salah seorang keluarga kami.

Tidak ada maksud sedikit pun untuk menyakiti teman-teman sekalian," tulisnya.

Baca Juga: Kanker Prostat Masih Menjadi Momok Bagi Pria, Penderita Lansia Perlu Waspada Risiko Pengobatan

"Beliau bertingkah seperti itu karena beliau mempunyai penyakit jiwa yakni schizophrenia paranoia, dimana penyakit tersebut membuat beliau merasa selalu diikuti dan dijahati oleh pihak tertentu yang bahkan beliau tidak bisa jelaskan.

Kami sudah membawa ke psikiater, tapi kemudian obat tersebut dibuang oleh beliau.

Baca Juga: Masih Pakai Mukena, Artis Cantik Ini Meninggal Usai Salat Zuhur, Ini Gejala Penyakitnya pada Wanita

Kami juga kesusahan untuk mencari orang/suster yang dapat menjaga beliau.

Kami tidak ada pikiran untuk menghina siapapun, tidak peduli ras, suku, agama dan lain-lainnya.

Kami minta maaf terutama kepada masyarakat muslim yang kiranya tersakiti oleh kejadian ini dan kepada masyarakat semua.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya." tulis pihak keluarga wanita tersebut.

Baca Juga: Tak Selalu Gemuk, 4 Jenis Diabetes Ini Memiliki Perbedaan Gejala, Kenali Cirinya!

Melansir dari WebMD, skizofrenia paranoid, atau skizofrenia dengan paranoia adalah sejenis penyakit psikosis, yang berarti pikiran tidak setuju dengan kenyataan.

Hal ini memengaruhi cara berpikir dan berperilaku, dan dapat muncul dengan cara dan waktu yang berbeda, bahkan pada orang yang sama.

Orang dengan skizofrenia paranoid sering curiga terhadap orang lain, bahkan dapat menyulitkan mereka untuk memegang pekerjaan, menjalankan tugas, atau memiliki persahabatan.

Baca Juga: Tak Usah Malu Lagi, Kini Ada Pil Kentut Bikin Bau Kentut Jadi Wangi Cokelat Hingga Mawar

Orang dengan skizofrenia biasanya tidak kejam, namun terkadang, delusi paranoid dapat membuat mereka merasa terancam dan marah. 

Pada orang yang mengalami mental ini juga bisa mengalami halusinasi terkait, di mana indra tidak berfungsi dengan baik.

Misalnya, mungkin mendengar suara-suara yang mengolok-olok atau menghina.

Bahkan mendengar suara atau bisiskan untuk melakukan hal-hal berbahaya, atau bahkan melihat yang tidak benar-benar ada.

Baca Juga: Lebih Suka Gorengan, Akibatnya Masyarakat Indonesia Masih Banyak Kekurangan Protein Seperti Ruben Onsu, Ini Cara Mendapatkan Protein yang Murah dan Sehat

Meskipun ini adalah penyakit seumur hidup, penderita skizofrenia paranoid dapat minum obat, berupa pil, cairan, atau suntikan untuk menghentikan gejala atau membuatnya lebih mudah untuk hidup.

Selain obat, mendapat bantuan seperti konseling atau yang disebut terapi perilaku kognitif juga dapat mengajarkan bagaimana mengelola gejala yang tidak hilang, bahkan ketika penderita minum obat.

Baca Juga: Vanessa Angel Ingin Bunuh Diri, Sahabat Cekoki Ini Usai Bebas dari Penjara

 

#gridhealthid #gridnetworkjuara