Meskipun tanda-tanda dan gejala-gejala ini dapat membantu dalam membedakan demam berdarah dan chikungunya, dokter harus memasukkan kedua penyakit tersebut dalam diagnosis banding pasien dengan penyakit demam akut dan perjalanan terakhir ke daerah tropis.
Pasien seperti itu juga harus dievaluasi untuk kondisi serius lainnya, seperti malaria, leptospirosis, dan infeksi bakteri lainnya.
Agus mengaku, perubahan iklim ditambah lagi lingkungan yang sangat kotor menjadi penyebab utama adanya penyakit tersebut.
Baca Juga: Terbakar Cemburu, Istri Ini Potong Habis Alat Vital Sang Suami Akibat Nikah Siri Tanpa Izin
Sebagai contoh di Desa Pasarean itu, ada sampah plastik, kaleng sehingga pada musim hujan banyak genangan air tempat nyamuk bersarang.
"Kalau kita lihat lingkungan dan perilaku masyarakat kita belum sehat, tempat sampah numpuk, tempat kaleng-kaleng bekas, ada juga sumber air mampet jadi ada genangan air tempat nyamuk bersarang," terangnya.