Find Us On Social Media :

Fakta : Wawan Mengidap Penyakit Skizofrenia Bukan Kecanduan Game

IS (32) alias Wawan Game, orang dengan gangguan jiwa yang dirawat di Yayasan Jamrud Biru, Mustika Jaya, Bekasi.(Vitorio Mantalean)

GridHEALTH.id - Fakta baru dari Wawan 'Game' yang sempat viral belakangan ini mulai terungkap.

Pria berkepala plontos itu mulanya disebut-sebut mengalami gangguan jiwa lantaran kecanduan game.

Nyatanya ungkapan tersebut tidak benar.

Baca Juga: Alami Gangguan Mental Hingga Harus Direhabilitasi, Ini Akibat Dari Kecanduan Main Game

Mengutip dari Kompas.com, Wawan ternyata mengidap salah satu penyakit gangguan jiwa, skizofrenia.

Kepastian itu diungkapkan langsung melalui sambungan telephone oleh Sri Pudjiawati dari LSM Gerak Cepat Bersama yang telah menjadi perawat Wawan sejak 2016 lalu.

"Sebenarnya Iwan (panggilan LSM untuk Wawan) bukan sakit karena game online. Saya dampingi Iwan dari 2016," ujar Sri. 

"Kalau Iwan tangannya begitu karena rasa cemas yang tinggi, permasalahan yang enggak pernah dikeluarkan. Jari tangannya enggak mau diam bukan berarti karena enggak bisa main handphone," kata Ketua LSM Gerak Cepat Bersama Farian dalam sambungan telepon yang sama.

Baca Juga: Poppy Sovia Berat Badan Naik Hingga 23Kg, Sebulan Setelah Melahirkan; ‘Ah, Lupakan Berat Badan’

Selama wawancara via telepon, Kompas.com berulang kali telah memastikan kepada Sri dan Farian bahwa Wawan alias Iwan mengidap skizofrenia bukan akibat kecanduan game online seperti selama ini banyak diberitakan. Keduanya selalu membantah."Iya (tangannya sudah begitu sejak dulu). Saya kan selalu konsultasikan sama psikiater dan dampingi ke RS, kenapa tangannya tak bisa lepas.

Dilihat dari psikologi, kejiwaan, rupanya Iwan menghadapi kecemasan yang berlebihan. Ada rasa takut, kecemasan, menarik diri, termasuk ketika ada orang asing dia enggak mau interaksi," kata Sri.

Baca Juga: Hebat, Mahasiswa UGM Olah Limbah Ceker Ayam Jadi Obat Patah Tulang!

Melansir dari MayoClinic, Skizofrenia merupakan gangguan mental serius di mana orang menafsirkan realitas secara tidak normal.

Skizofrenia dapat menimbulkan gejala-gejala yang khas seperti halusinasi, delusi, dan pemikiran dan perilaku yang sangat tidak teratur yang mengganggu fungsi sehari-hari, dan dapat melumpuhkan.

Orang yang mengidap skizofrenia membutuhkan perawatan seumur hidup. Perawatan dini dapat membantu mengendalikan gejala sebelum komplikasi serius berkembang dan dapat membantu meningkatkan pandangan jangka panjang.

Baca Juga: Ini 2 Penyebab Penuaan Dini Yang Sering Dialami Wanita, Bukan FaceApp

Sampai saat ini para ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit kejiwaan seperti skizofrenia ini.

Namun beberapa faktor dipercaya dapat memengaruhi antara lain pengaruh genetik/turunan, faktor lingkungan, pemakaian obat-obatan tertentu, dan gangguan pada otak seperti terjadinya perbedaan struktur otak atau senyawa kimia pada otak tidak seimbang.

Baca Juga: Sedang Enak-enaknya, Para Pelaku Pesta Seks Berbayar Marah-Marah Saat Digerebek Aparat Keamanan

Juga untuk penyembuhannya, pengidap penyakit Skizofrenia sampai sekarang belum ada yang terbukti 100 % sembuh. 

Namun, beberapa gejalanya dapat ditangani dengan pengobatan dan terapi perilaku kognitif, sehingga penderitanya dapat lebih mudah untuk menjalani aktivitas.

Untuk itu selalu konsultasikan pada dokter agar penanganan medisnya dapat selalu terkontrol. (*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth