Melansir Mayo Clinic, obat ini memang dirancang untuk mengatur atau merangsang kehamilan.
Obat kesuburan umumnya bekerja seperti hormon alami, yaitu hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH) untuk memicu ovulasi (kehamilan).
Mereka juga digunakan pada wanita yang berovulasi untuk mencoba merangsang telur yang lebih baik atau telur atau telur ekstra.
Namun obat agar cepat hamil ini memiliki 3 risiko, diantaranya:
Baca Juga: Sempat Dibuang ke Kloset Karena Panik, Nunung Pakai Sabu Untuk Hibur Penonton Agar Tertawa
1. Kehamilan kembar
Peluang hamil kembar meningkat hingga 30% dengan obat suntik.
Obat-obatan kesuburan yang dapat disuntikkan juga membawa risiko utama kembar tiga atau lebih.