Find Us On Social Media :

Penuh Sayatan Hingga Sundutan Rokok, Manohara Sempat Minum Obat Ini Hingga Naik 8 Kg di Usia 17 Tahun

Manohara Odelia sempat minum obat hingga berat badan naik 8 kg di usia 17 tahun

GridHEALTH.id - Siapa yang tak ingat tragedi nahas yang sempat diderita Manohara Odelia Pinot 10 tahun lalu?

Model cantik keturunan Amerika Serikat ini pernah mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang baru dibangun 1 tahun itu.

Baca Juga: Kisah Pilu Manohara Odelia, Dibayangi Infeksi Seksual Menular Akibat Dipaksa Berhubungan Intim Saat Menstruasi

Kisah Manohara ini sempat menjadi viral dan membuat negara jiran Malaysia mencekal sang ibunda, Daisy Fajarina.

Manohara yang dinikahi seorang Pangeran dari Kerajaan Kelantan Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry Petra pada 26 Agustus 2008 silam ini mengaku sempat tak bisa berkomunikasi dengan ibu dan keluarganya di Indonesia.

Baca Juga: Tak Sampai Jutaan Rupiah Per Gram, Padahal Dulu Setiap Hari Nunung Malah Cari Makanan Ini Untuk Tingkatkan Stamina

Akibat KDRT yang dialami sang anak, ibunda Manohara, Daisy Fajarina menggaet 2 kuasa hukum, Afrian Bondjol ”Boy” dari OC Kaligis & Associates, dan pengacara keluarga, Yuri Darmas.

Melansir dari Tribun Solo, Boy menunjukkan bukti rekaman suara Mano saat menelepon ibunya, fotokopian surat keterangan dr. Naek L Tobing, dan fotokopi surat Mano buat Tengku Fakhry.

Berkas-berkas tersebut dibuat saat Mano kabur ke Indonesia, antara Oktober 2008 hingga Februari 2009.

Baca Juga: Ingin Miliki Tubuh Ideal, Raditya Dika Ganti Nasi Putih Dengan Quinoa

Namun apa daya, tuntutan pada Kerajaan Kelantan itu malah berbalik surat pencekalan yang ditandatangani ketua Urusan Imigrasi Malaysia, Wan Teh Binti Abd Kadir, tanggal 19 Maret 2009, ditujukan kepada Daisy, tanpa alasan.

Padahal Daisy memperjuangkan untuk bertemu anaknya yang kabarnya dipaksa berhubungan intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.

Baca Juga: Studi Ungkap 40% Wanita Alami Depresi Pasca Melahirkan, Ini Penyebab dan Solusinya

"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kg, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy.

Melansir Mayo Clinic, obat ini memang dirancang untuk mengatur atau merangsang kehamilan.

Obat kesuburan umumnya bekerja seperti hormon alami, yaitu hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH) untuk memicu ovulasi (kehamilan).

Mereka juga digunakan pada wanita yang berovulasi untuk mencoba merangsang telur yang lebih baik atau telur atau telur ekstra.

Namun obat agar cepat hamil ini memiliki 3 risiko, diantaranya:

Baca Juga: Sempat Dibuang ke Kloset Karena Panik, Nunung Pakai Sabu Untuk Hibur Penonton Agar Tertawa

1. Kehamilan kembar

Peluang hamil kembar meningkat hingga 30% dengan obat suntik.

Obat-obatan kesuburan yang dapat disuntikkan juga membawa risiko utama kembar tiga atau lebih.

Secara umum, semakin banyak janin yang dibawa, semakin besar risiko persalinan prematur, berat lahir rendah dan masalah perkembangan selanjutnya.

Kadang-kadang menyesuaikan obat dapat menurunkan risiko kehamilan kembar, jika terlalu banyak folikel berkembang.

Baca Juga: Nunung Beli Sabu 10 Kali Dalam Waktu Tiga Bulan, Ini Tandanya Seseorang Ketergantungan Narkoba

2. Sindrom hiperstimulasi ovarium

Menyuntikkan obat kesuburan untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium atau ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), yang menyebabkan ovarium bengkak dan menyakitkan.

Tanda dan gejala biasanya hilang tanpa pengobatan, dan termasuk sakit perut ringan, kembung, mual, muntah, dan diare.

Pada wanita yang mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat, pembesaran ovarium yang menyakitkan, cairan di perut, dan sesak napas.

Gejala inilah yang sempat dialami Manohara hingga berat badannya naik 8 kg.

Baca Juga: Penulis Keluarga Cemara Wafat, Anak Arswendo Atmowiloto: 'Meninggalnya Senyum'

3. Tumor ovarium

Sebagian besar penelitian tentang wanita yang menggunakan obat kesuburan menunjukkan bahwa ada sedikit jika ada risiko jangka panjang.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan obat kesuburan selama 12 bulan atau lebih tanpa kehamilan yang sukses mungkin berisiko lebih tinggi terkena tumor ovarium di kemudian hari.

Bersyukur, di usianya yang baru menginjak 17 tahun saat itu, Manohara tidak mengalami masalah reproduksi yang menakutkan itu.

Baca Juga: Belajar dari Arswendo Atmowiloto, Pria Harus Konsumsi 7 Makanan Sehat Ini Demi Jaga Kesehatan Prostat

Namun sayangnya Manohara yang baru bisa pulang ke Indonesia pada 31 Mei 2009 itu malah dipenuhi sayatan di beberapa bagian tubuh, bahkan ada bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh mantan suaminya itu.

 Baca Juga: Agung Hercules Latihan Keseimbangan di Kolam Renang, Ada Pendapat Airnya Tingkatkan Risiko Kanker 5 Kali Lipat

Sepuluh tahun bergulir, kini Manohara Odelia tumbuh sebagai wanita cantik dan terus berkecimpung di dunia model.(*)