Find Us On Social Media :

Ahli Kesehatan di Rumah Sakit Singapura Khawatir Bubble Tea Akan Meningkatkan Jumlah Penderita Penyakit Kronis di Negaranya

Minuman Bubble tea diindikasikan bisa meningkatkan jumlah penderita penyakit kronis di negara Singapura.

Para ahli kesehatan di Singapura mengakui bahwa teh hijau dan hitam memang membantu dalam mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, radang sendi dan kanker.

Tapi mereka juga memperingatkan bahwa bubble tea yang mengandung gula, susu dan creamer non-dairy sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit kronis.

Baca Juga: Viral Vape Berbentuk Jam Tangan, Sama Bahayanya Dengan Rokok Batangan

Creamer non-dairy adalah pengganti susu yang mengandung lemak trans dalam bentuk minyak kelapa sawit terhidrogenasi.

Minyak ini sangat berkorelasi dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Mereka menambahkan bahwa jumlah kalori dalam segelas bubble tea ukuran sedang setara dengan sepotong cheesecake dan menyarankan konsumen untuk membatasi asupan mereka menjadi dua gelas seminggu.

Para ahli juga membandingkan tingkat gula dalam tujuh jenis bubble tea dan menemukan bahwa pilihan yang paling tidak sehat sejauh ini adalah teh susu brown sugar (gula merah) dengan boba atau pearl.

Baca Juga: Blekutak Alias Sotong Makanan Gurih Kaya Gizi, Tinta Hitamnya Anti Kanker dan Tumor

Asupan gula harian yang direkomendasikan orang dewasa adalah 8 hingga 11 sendok teh, sedangkan untuk anak-anak dan remaja, itu adalah 5 sendok teh.

Sementara itu minuman ini mengandung 18,5 sendok teh gula!