GridHEATH.id - Tangkuban Perahu erupsi pada Jumat (26/7) pukul 15:48 WIB, dengan abu mencapai ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak dengan tinggi sekitar 2.284 meter dari permukaan laut.
Erupsi Gunung Tangkuban Perahu ini mengagetkan banyak orang, terlebih warga Lembang dan Bandung.
Sebab erupsi gunung Tangkuban Perahu tidak didahului gejala-gejala pada umumnya, semisal gempa.
Karenanya banyak warga Lembang dan Bandung tidak sadar Gunung Tangkuban Perahu erupsi. Sadar-sadar setelah melihat kepulan asap dari gunung wisata tersebut dan banyaknya debu vulkanik bertebaran.
Gede Suantika, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan letusan yang terjadi kali ini "hampir sama" dengan letusan pada Oktober 2013 dan diperkirakan berlangsung sekitar satu minggu.
"Karena aktivitas ini, yang paling diprioritas orang tak boleh masuk satu setengah kilometer dari radius kawah, hanya bisa di parkir bawah," kata Gede kepada BBC News Indonesia.
Sejumlah partikel dan gas berbahaya, melasnir serc.carleton.edu, seperti aerosol, dibawa dalam abu vulkanik. Beberapa di antaranya adalah; karbon dioksida, sulfat (sulfur dioksida), asam hidroklorik, asam hidroflourat.
Masing-masing memiliki efek berbeda tetapi serius pada kesehatan manusia jika terpapar
Menghirup abu vulkanik dapat sangat merusak kesehatan manusia, karena aerosol berbahaya dan gas beracun yang membentuk abu.
Baca Juga: Bikin Galau, Mana yang Lebih Sehat, Buah Naga Merah atau Putih atau Kuning? Di Sini Jawabannya
Efek kesehatan, melansir lung.org, termasuk masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit.
1. Gejala pernapasan (jangka pendek); hidung beringus, sakit tenggorokan/batuk, mengi/sesak napas, kemungkinan bronkitus.
2. Gejala mata (jangka pendek); dapat menjadi gatal atau merah, lecet atau goresan kornea, dapat menyebabkan konjungtivitis.
Selain itu, salah satu efek jangka panjang abu vulkanik adalah silikosis.
Silikosis adalah penyakit yang mengakibatkan kerusakan paru-paru dan jaringan parut, dari paparan partikel silika kristal bebas.
Mineral yang berhubungan dengan silikosis termasuk kuarsa, kristobalit, dan tridimit, semuanya berpotensi hadir dalam abu vulkanik.
Penting diperhatikan bu vulkanik juga dapat mencemari persediaan air.
Tapi untuk tanaman konsumsi, seperti sayuran dan buah-buahan yang banyak terdapat di sekitar gunung tangkuban perahu, dimana masyarakatnya mayoritas petani dan peternak, masih aman di konsumsi.
Melansir civildefence.govt.nz, sayuran yang tertutup abu yang ditanam di ladang aman dikonsumsi setelah dicuci dengan air bersih yang tidajk terkontaminasi abu vulanik gunung yang erupsi.
Bagi mereka yang tinggal di wilayah paparan abu meletusnya gunung Tangkuban Perahu, beberapa poin berikut wajib dilakukan:
* Tutup semua akses masuknya debu ke dalam rumah dengan rapat. Celah-celah kecil tutup dengan kain basah.
* Bagi yang menderita masalah pernapasan, penyakit asma, jantung, jangan keluar rumah, baiknya diungsikan ke tempat aman yang jauh dari jangkauan debu vulkanik.
* Bersihkan semua benda yang terkena abuvulkanik setiapkali abu menempel dengan air.
* Mereka yang melakukan pembersihan abuvulkanik juga yang berada diluar ruangan tertutup wajib menggunakan masker penutup mata, wajah, juga hidung. JIka tidak ada, buat masker dari kain dengan terlebih dahulu dibasahi.(*)