Find Us On Social Media :

Miris, Pemasok Ganja Untuk Jefri Nichol Ternyata Seorang Dokter

Pemasok Ganja Jefri Nichol Terungkap, Berprofesi Sebagai Dokter dan Designer

GridHEALTH.id - Fakta mengenai penangkapan Jefri Nichol kembali mengejutkan publik.

Setelah sebelumnya, polisi menyatakan aktor berusia 20 tahun itu mendapat narkoba jenis ganja dari rekannya yang merupakan sutradara RE.

Kini dua orang perantara ganja untuk RE kembali terungkap yakni HR dan AK.

Baca Juga: Sempat Beri Wejangan 'Jauhi Narkoba', Jefri Nichol Tertangkap Konsumsi Ganja 6,01 Gram di Rumahnya

Dikutip GridHot.ID dari PMJNews, tersangka HR dan AK yang merupakan pemasok ganja ke sutradara terkenal RE dan aktor Jefri Nichol ternyata salah satunya berprofesi sebagai dokter.

Hal ini diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar.

“Kalo HR ini profesinya sebagai seorang dokter, dan saat ini sedang melanjutkan spesialis di Bandung. AK ini dia seorang desainer pakaian, itu aktivitasnya sehari-hari,” ungkap Kombes Indra saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (01/08/2019) malam.

Dikutip dari Grid, awalnya polisi mengamankan HR di sebuah mess di Bandung, Jawa Barat.

Dari tangan HR, polisi mengamankan ganja seberat 106.3 gram. Ganja yang disita dari tangan HR, pria yang berprofesi sebagai dokter masih berupa batang tumbuhan.

Baca Juga: Membongkar Manfaat Kesehatan yang Terkandung Pada Cuka Apel

Sementara rekan HR, inisial AK juga diamankan Satnarkoba Polres Jakarta Selatan dengan kepemililkan ganja dengan berat 98 gram.

"JN kan makai bersama-sama dengan RE karena selalu berhubungan dalam kerjaan sehingga sudah sama-sama saling makai."

"Kemudian JN mendapatkan dari RE. RE dari HR. HR dari AK," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar, saat ditemui Grid.ID di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019).

Baca Juga: Jangan Panik Ketika Anak Alami Kejang Demam, Ini Cara Menanganinya

Melihat kejadian diatas tentu sangat disayangkan sekali.

Seperti yang kita tahu, dokter yang seharusnya berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, malah ikut dalam penyebaran barang haram tersebut.

Sebab seperti narkoba jenis lainnya, ganja juga memberikan efek samping yang berbahaya.

Ganja atau yang dikenla dengan nama lain mariyuana adalah obat-obatan herbal yang terdiri dari daun, bunga, dan tunas tanaman Cannabis sativa

Tanaman mengandung mengandung senyawa kimia THC yang mampu mengubah pikiran dan senyawa serupa lainnya.

Baca Juga: 12 Siswi di SMP yang sama Hamil, Hasil Survei; Kondom dan Testpack Paling Laris Dibeli, Si Pria yang Menghamili Tantang Tes DNA

Sempat digunakan sebagai obat penyembuhan, namun akhirnya ganja ditetapkan sebagai obat-obatan terlarang.

Menurut National Institute on Drug Abuse, penggunaan ganja atau mariyuana ini didominasi oleh anak muda yang berusia 18 hingga 25 tahun.

Melansir laman MedlinePlus.gov, ganja dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang.

Baca Juga: Ketahui 6 Manfaat Air Bagi Tubuh, Salah Satunya Bisa Jadi Solusi Turunkan Berat Badan

Efek jangka pendek akan menyebabkan ganguan kesehatan seperti perasaan yang berubah seperti melihat warna yang lebih cerah, perasaan waktu yang berubah, perubahan mood, masalah dengan gerakan tubuh, masalah dengan pemikiran, pemecahan masalah, dan memori, serta nafsu makan meningkat.

Sedangkan efek jangka panjang yang diberikan meliputi masalah pernapasan dan batuk, bahkan masalah dengan perkembangan otak.

Baca Juga: Tak Hanya Aurellia Qurrota Ain, 6 Calon Anggota Paskibraka ini Juga Meninggal Mendadak Saat Bertugas

Orang-orang yang mulai menggunakan ganja saat remaja mungkin mengalami masalah dengan pemikiran, ingatan, dan pembelajaran.

Tak hanya itu, orang yang sering memakai ganja umumnya akan meningkatkan kinerja detak jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dalam jangka pendek, risiko perdarahan, bahkan serangan jantung di usia muda.

Baca Juga: Sambil Berderai Air Mata, Asri Welas Cerita Tentang Pembatalan Operasi Pemasangan Lensa Putra Keduanya

Gejala seseorang yang sudah overdosis atau kelebihan ganja meliputi kecemasan, panik, dan detak jantung yang cepat.

Bahkan dalam beberapa kasus, overdosis dapat menyebabkan paranoia dan halusinasi.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth