Find Us On Social Media :

7 Tanda Berbahaya pada Kehamilan Ini Tak Boleh Diabaikan

Waspadai 7 tanda berbahaya yang terjadi saat masa kehamilan.

GridHEALTH.id - Saat masa kehamilan, sudah pasti sang calon ibu akan berhati-hati dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari.

Selain itu, ibu hamil biasanya akan mudah merasa khawatir saat melihat tanda-tanda yang tak biasa pada masa kehamilan.

Baca Juga: Setelah Muncul Tanda Ini Dikehamilannya, Irish Bella Akhirnya Berhenti Syuting, Menurut Ammar Zoni Istrinya Bandel

Meski banyak bercerita dengan orang sekitar, seperti pasangan dan keluarga tentang tanda-tanda yang dialami, pasti ada saja keraguan yang masih mengganjal tentang normal atau tidaknya tanda-tanda yang muncul.

Melansir laman WebMD, gejala-gejala kehamilan yang harus diwaspadai jika mengalaminya yaitu :

Baca Juga: Wanita Lebih Berisiko Alami Infeksi Saluran Kemih, Ini Gejala dan Pencegahannya

1. Pendarahan

Bercak atau pendarahan yang sangat ringan tanpa menimbulkan rasa sakit sering terjadi pada masa awal kehamilan. Biasanya akan sembuh sendiri dan tidak membahayakan bayi.

Namun, jika mengalami pendarahan hebat, disertai sakit perut yang parah atau kram seperti menstruasi, serta merasa akan pingsan selama trimester pertama bisa jadi tanda kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi tumbuh di tempat selain rahim. Jika hal ini terjadi, maka bisa mengancam nyawa.

Pendarahan berat disertai rasa kram juga bisa menjadi tanda keguguran pada trimester pertama atau awal trimester kedua.

Baca Juga: Ini Jawabannya, Mengapa Kelebihan Karbohidrat Bisa Bikin Cepat Gemuk

Sebaliknya, perdarahan dan nyeri perut pada trimester ketiga dapat mengindikasikan solusio plasenta, yang terjadi ketika plasenta terlepas dari lapisan rahim.

Intinya, pendarahan selam masa kehamilan merupakan pertanda serius dan harus diwaspadai.

Segera hubungi dokter jika merasa mengalami pendarahan yang tak normal terjadi.   

2. Mengalami mual dan muntah yang parah

Sangat umum mengalami mual dan muntah saat masa kehamilan. Namun jika mual menjadi semakin parah, hal itu mungkin bisa jadi pertanda serius.

Terlebih lagi jika ibu hamil tak bisa mentolerir makanan dan minuman apapun, karena dapat menyebabkan kekurangan gizi dan dehidrasi pada bayi.

Baca Juga: Hanya Karena Menolak Menari di Depan Teman, Wanita Ini Disiksa, Ditelanjangi, Hingga Digunduli Oleh Suaminya Sendiri

Jika mengalami muntah selama paruh kedua kehamilan, kemungkinan akan merasakan sakit yang parah di bagian bawah tulang rusuk dan bengkak parah di wajah, tangan, atau kaki. Tanda-tanda ini mungkin merupakan tanda preeklamsia.

Tanda mual atau muntah berbahaya lainnya adalah yang disertai dengan demam, nyeri pada punggung bagian bawah, atau sekitar alat kelamin, bisa jadi tanda mengalami infeksi ginjal yang harus segera ditangani.

3. Gerakan bayi melambat

Ibu hamil biasanya akan merasa khawatir saat merasa bayi yang semula aktif, mendadak menjadi sangat tenang dan bahkan tak begerak.

Cobalah untuk meminum sesuatu yang dingin atau mengkonsumsi sesuatu, dan berbaring menyamping untuk membuat bayi bergerak.

Selain itu, cobalah untuk menghitung tendangan.

Baca Juga: 6 Manfaat Mengejutkan yang Dapat Menyehatkan Tubuh Ini Bisa Didapat Dari Kebiasaan Membaca

Nicole Ruddock, MD, asisten profesor kedokteran ibu dan janin di University of Texas Medical School, mengatakan

“ Sebagai aturan umum, harus ada 10 tendangan bayi atau lebih dalam waktu dua jam. Jika kurang, lakukan panggilan telepon dengan dokter Anda.,” ucapnya.

4. Kontraksi di awal trimester ketiga

Kontraksi bisa menjadi tanda persalinan prematur. Namun, tak semua kontraksi merupakan tanda persalinan, melainkan ada pula kontraksi palsu yang disebut dengan kontraksi Braxton Hicks.

Baca Juga: Inilah Aneka Warna Urine dan Artinya, yang Menggambarkan Kondisi Kesehatan Kita

Kontraksi ini tidak dapat diprediksi, tidak berirama, dan tidak pula meningkat intensitasnya. Kontraksi ini biasanya akan mereda dalam waktu satu jam dengan menghidrasi tubuh.

Jika berada di trimester ketiga dan berpikir sedang mengalami kontraksi, segera hubungi dokter untuk memastikannya.

Pasalnya, jika bayi terlalu dini untuk dilahirkan, dokter mungkin akan melakukan tindakan untuk menghentikan persalinan.

5. Pecahnya air ketuban

Baca Juga: Nekat Panjat Menara Sutet Setinggi 30 Meter Untuk Foto Selfie, Remaja Ini Tewas Mengenaskan Tersetrum Listik Tegangan Tinggi

Jika saat sedang berjalan dan merasakan air mengalir di sekitar kaki, mungkin dapat menandakan pecahnya air ketuban.

Meski demikian, selama masa kehamilan rahim akan membesar dan menyebabkan tekanan pada kandung kemih wanita yang sedang mengandung. Jadi, air yang mengalir itu bisa jadi hanyalah kebocoran urine.

Jika merasa ragu bahwa itu hanyalah urine, segeralah pergi ke kamar mandi dan kosongkan kandung kemih dengan buang air kecil.

Jika cairan masih terus mengalir, maka artinya air ketuban telah pecah dan segeralah hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.

6. Sakit kepala yang parah, sakit perut, gangguan penglihatan, dan pembengkakan selama trimester ketiga

Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda preeklampsia pada kehamilan. Itu adalah kondisi serius selama masa kehamilan dan dapat berpotensi fatal.

Baca Juga: Heboh Sate Padang Babi, Ini Ciri Daging Babi Secara Fisik dan Pengaruhnya Bagi Manusia

Gejala ini kerap ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine, yang biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.

Bergegaslah pergi ke rumah sakit, karena kemungkinan perawatan prenatal dapat menangani masalah preeklamsia ini.

7. Gejala flu

Para ahli mengatakan, bahwa penting bagi wanita hamil untuk mendapatkan vaksin flu karena rentan sakit dan dapat memiliki komplikasi serius akibat flu.

Tetapi jika mengalaminya, jangan terburu-buru pergi ke rumah sakit dan lebih baik untuk menghubungi dokter untuk memberitahukan cara penanganan yang tepat.

 Baca Juga: Mantan Artis Cilik Ini Segera Menikah Dengan Status Gender Lain, Inilah yang Akan Dihadapi Dirinya juga Pasangannya jika Sampai Melakukan Hubungan Intim

Gejala-gejala kehamilan di atas haruslah diwaspadai jika terjadi selama masa kehamilan.

Usahakan untuk selalu ditemani oleh pasangan ataupun keluarga saat mengalami keadaan genting tersebut, serta bergegaslah menghubungi dokter ataupun pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (*)