Find Us On Social Media :

Gagal Naik ke Kursi Pemerintahan, Mantan Caleg Ini Rudapaksa Pelajar SMP Setelah Ambil Rapor

Gagal Naik ke Kursi Pemerintahan, Mantan Caleg Ini Rudapaksa Pelajar SMP Setelah Ambil Rapor

GridHEALTH.id - Gagal menduduki kursi pemerintahan sudah menjadi hal wajar dalam tiap pemilihian calon anggota legislatif.

Termasuk yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Banyak Caleg Gagal Masuk Rumah Sakit Jiwa di Pileg 2019, Angel Karmoy Gagal ke Senayan Kalah di Dapil Jabar VI

Stres akibat gaga menjadi anggota legislatif pun sudah biasa terjadi di negeri ini.

Namun apa jadinya jika para calon anggota legislatif alias caleg ini malah melakukan penyimpangan sosial pasca pemilu berakhir?

Kejadian nahas menimpa seorang pelajar perempuan yang masih duduk di bangku SMP.

Baca Juga: 6 Hal Ini Penting Dilakukan Penderita Diabetes Sebelum Mengenakan Alas Kaki

Gadis berinisial CJ yang masih berusia 14 tahun ini rupanya mendapat perlakuan buruk dari IT sang mantan caleg.

Kisah ini bermula dari unggahan CJ di akun Facebook-nya, yang hari itu merupakan hari penerimaan rapor.

Sekitar akhir Juli 2019 lalu, CJ meminta izin kepada sang ibu untuk mengambil rapor di sekolah.

Baca Juga: Sering Digunakan Untuk Obati Sakit Gigi, Asam Mefenamat Bisa Sebabkan Masalah Lambung

CJ mengunggah rencananya itu ke Facebook saat sudah hampir sampai ke sekolah.

Unggahan itu dilihat IT, mantan caleg itu kemudian memberikan komentar di unggahan CJ.

Dari situ, terduga pelaku akhirnya menjemput korban, lalu diinapkan di salah satu kamar wisma di Kecamatan Tamalate.

Saat itulah IT diduga melakukan aksi bejatnya. Setelah itu, CJ tidak pulang ke rumah.

Ia memilih pulang ke rumah tantenya di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dengan menumpangi bus seorang diri.

Baca Juga: Gejala Gagal Jantung, Diantaranya Batuk Terus Menerus dan Sulit Konsentrasi, Bisa Komplikasi

Orangtua CJ bertanya-tanya atas perubahan perilaku CJ. Akhirnya korban mengakui peristiwa yang dialaminya.

"Setelah dipaksa, korban mengaku, dirinya disetubuhi hingga empat kali. Korban trauma, bahkan tidak berani pulang ke rumah usai dicabuli korban, menurut pengakuannya kepada orangtunya," kata Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, mengutip Tribun Timur.

Baca Juga: Inilah Risiko Kamar Mandi di dalam Kamar Tidur, Jarang Disadari

Pihak keluarga korban gadis berusia 14 tahun itupun akhirnya melaporkan perbuatan IT ke pihak kepolisian.

"Kasus itu sementara ini masih kami dalami. Pelaku masih dalam pengejaran. Berdasarkan keterangan keluarga korban, ia dicabuli hingga empat kali,” kata Indratmoko, Minggu (11/8/2019).

Indratmoko menjelaskan, terduga pelaku sempat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif (caleg).

Baca Juga: Gantungkan Hidup di Kebun Salak, Aktor Lawas Ini Sakit-Sakitan hingga Jadi Tukang Fotokopi Demi Biaya Berobat

"Saat ini penyidik kami belum periksa korban karena masih trauma. Pelaku juga masih dalam lidik. Informasinya dia (IT) pernah mencalonkan diri jadi anggota legislatif," lanjut Indriatmoko.

Perilaku menyimpang mantan caleg ini bisa jadi ditengarai akibat stres berkepanjangan akibat gagal menduduki kursi pemerintahan.

Hal seriupa kerap kali disebut dengan Post Election Stress Disorder (PESD) atau gangguan stres pascapemilu.

Hasil dari survei yang dilakukan American Psychological Association (APHA) selama masa 2016 hingga 2017, angka PESD pada para caleg ini meningkat terus menerus.

Menurut Thomas G. Plante, PhD, penulis di Psycology Today, penelitian dan data awal menunjukkan gagasan PSED ini nyata dan merupakan 'sesuatu'.

"Begitu banyak orang yang tampaknya merasa berkecil hati, bingung, dan tertekan oleh iklim politik kita dan masa depan bangsa. 

Baca Juga: Diisukan Hamil di Luar Nikah Akibat Mabuk, Artis Cantik Ini Sempat Dipukuli Suami hingga Sang Anak Jadi Korban Kekerasan

"Dan gejala stres mereka dapat menyebabkan masalah potensial dalam fungsi pribadi, sosial, dan pekerjaan mereka," tulis Thomas.

Gejala PESD tidak hanya berpengaruh terhadap mental saja, tetapi juga fisik, seperti sakit kepala, perasaan kewalahan, cemas hingga depresi.

"Bukan gangguan mental bila merasakan emosi sebagai respons terhadap stres atas kehidupan," ujar Frances yang juga seorang profesor dan ketua emeritus dari Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku di Duke University School of Medicine.

Baca Juga: Kembali Rumah Mewah Denada Dijual untuk Pengobatan Shakira Aurum yang Mengidap Kanker Darah

Bahkan perubahan pemikiran inilah yang dapat menimbulkan perilaku negatif seperti kekerasan dan pelecehan seksual.

Pada kasus yang menimpa mantan caleg asal Makassar ini, pengerjaran terhadap pelaku tetap dilakukan walau sang korban sudah pulang ke rumah.

Baca Juga: Istri tak Kunjung Hamil? Bisa Jadi Sperma Suami tak Sehat, Coba 5 Langkah Sederhana Berikut Supaya Pria Bisa Membuahi Pasangannya

Sang korban yang masih duduk di bangku SMP itu terlihat mengalami trauma akibat dirudapaksa berkali-kali oleh sang mantan calon anggota legislatif.(*)