Selain itu, olahraga bagi penderita sakit jantung disarankan untuk olahraga yang bersifat aerobik, seperti jalan kaki, lari santai, yoga, dan bersepeda santai yang dapat memicu pelepasan hormon endorfin.
Baca Juga: Sering Menguap Padahal Tidak Mengantuk? Hati-hati 6 Gangguan Kesehatan Ini!
Bukan olahraga yang kompetitif seperti sepakbola, bulu tangkis, dan basket yang memicu hormon adrenalin dan justru bisa memperberat kerja jantung.
Lalu, Hengkie juga mengingatkan pasien jantung tidak memforsir tubuh saat berolahraga. Sebab latihan fisik dengan intensitas tinggi berisiko membuat pasien kehabisan napas dan meningkatkan produksi keringat.
Olahraga bisa dilakukan rutin selama 30 menit dalam 3-5 kali seminggu. Tentunya, semua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Pada pasien penderita jantung, bila timbul rasa sakit di dada saat berolahraga, segera berhenti dan beristirahat.
Sumbatan oksigen pada jantung bisa jadi yang mengakibatkan dada terasa sakit. Jika terus dipacu akan berakibat semakin rusaknya otot jantung.
"Jika jantung terus di pacu, makin rusak. Tapi jika kita istirahat, kita mulai rileks, mudah-mudahan tidak tejadi penyempitan," jelas Hengkie.
Baca Juga: Musim Pancaroba Segera Datang, Siap-siap Imunisasi Influenza, Cukup Sekali Setahun!
Ketika rasa sakit pada dada ini terjadi secara berulang, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Tetapi jangan sampai menghalangi untuk melakukan olahraga bagi penderita sakit jantung(*)