Find Us On Social Media :

Berharap Anak Majikan Tidur Cepat dan Nyenyak, Pengasuh Bayi Ini Tega Beri Cairan Merah yang Dapat Rusak Otak Bayi

Ilustrasi bayi minum susu

GridHEALTH.id - Beberapa waktu yang lalu sempat viral seorang bayi yang diperlakukan tak menyenangkan oleh sang pengasuhnya.

Kejadian ini mulai ramai diperbincangkan akibat unggahan seorang wanita dengan akun Instagram @febevierza912 yang menceritakan perdebatannya dengan sang pengasuh bayi yang baru 3 bulan bekerja dengannya.

Baca Juga: Viral Video Balita Dicekoki Bir, Mulai dari Pertumbuhan Terhambat Hingga Kerusakan Otak Mengancamnya

Diketahui sang pemilik akun yang bernama Vierza Belinna merupakan seorang ibu dari 2 anak balita, yaitu GCN dan GSN.

Dalam ungghannya, ibu dua anak ini menuliskan bahwa pengasuh bayi berinisial Ju yang ia pekerjakan itu diberi tugas untuk membantu menjaga anak-anaknya.

Baca Juga: Meski Kakinya Tertusuk Paku, Paskibraka Pembawa Baki di Morowali Ini Tetap Selesaikan Tugasnya

Menurut Vierza dan suami, pekerjaan yang dilakukan sang pengasuh bayi ini sangat memuaskan, bahkan terkadang Ju juga membantu mengerjakan pekerjaan rumah.

"Maaf banyak yang tanya kok bisa ? Ibu ini pendatang , dan baru 3bulan bekerja sama saya . Awal ketika saya masi cuti lahiran saya suka bgt ibu ini bisa ngebonding ke anak anak sampe anak pertama saya lengket bgt sama dia , pokoknya perfact dimata saya dan suami . Kami kerja berdua , kami berangkat jam 5 subuh pulang jam 9malam," tulisnya.

Baca Juga: Ketahui Dampak Buruk Menjemur Pakaian dalam Ruangan Bagi Kesehatan

Namun belakangan, Vierza merasa ada yang mengganjal, anak keduanya yang masih bayi itu tidak terbangun atau meminta minum saat tidur di malam hari.

"2-3minggu belakangan anak kami great selalu sudah tdr awalnya saya ga curiga , tp lama lama saya mikir kok great ga ada bangunnya minta susu pampersnya kering jg takut dihidrasi sy bangunin ga bangun tp karna pikir sy ga ada apa apa sy biasa aja," tulisnya.

Tanpa pikir panjang, sang majikan ini pun akhirnya berkonsultasi dengan temannya.

"Sampe akhirnya konsul ketemen , dan temen blg yakin susunya ga di campur antimo itu bs bikin baby lu tdr," ungkapnya.

Baca Juga: Ada Risikonya, Terapi Pemutihan Alat Kelamin Pria Sedang Tren di Thailand

Awalnya ia tak percaya jika susu yang diberikan sang anak dicampur dengan obat anti mabuk.

Namun pada suatu malam, Vierza tak sengaja mencium botol susu anak keduanya itu dan menemukan ada yang aneh.

Dari botol minum tersebut tercium bau minuman beralkohol, dan berbeda dengan bau susu pada umumnya.

"Sy buang susu yg sisa si ibu ini buat eh gatau feeling ibu x ya pengen cium botolnya pas sy cium bau anggur merah dan sy bandingan sm susu yg saya buat baunya ya bau susu krn takut salah sy diemin dua susu itu agak lama ternyata bukan bau susu basi dan baunya memang beda," jelasnya.

Baca Juga: 5 Cara Bakar Lemak Tanpa Berkeringat, Sederhana Tapi Manjur

Vierza dan suami pun akhirnya naik pitam perihal masalah ini.

Bagaimana tidak, anak yang masih berusia di bawah satu tahun ini dicekoki minuman beralkohol yang membawa dampak berbahaya bagi kesehatannya.

Melansir dari National Health Service, bahaya bayi atau balita yang diberikan minuman beralkohol, yaitu: 

1. Alkoholisme

Tak hanya orang dewasa, anak kecil seperti balita pun dapat mengalami yang dinamakan alkoholisme atau kecanduan minuman beralkohol.

Melansir dari Kid's Health, pengaruh rasa dan sensasi yang diberikan dari minuman keras ini dapat menyebabkan anak kecanduan dan ingin terus mengonsumsinya.

Baca Juga: Manfaat Beras Ragi Merah Ampuh Menurunkan Kadar Kolesterol 'Jahat'

Alkoholisme yang bersifat kronis dapat terjadi terus berlanjut seiring berjalannya waktu.

Sering juga menjadi lebih buruk, karena anak tersebut mungkin mulai mengalami masalah kesehatan terkait dengan minum minuman keras.

Selain itu, minuman keras menyebabkan masalah hati, bahkan dalam jangka panjang dapat merusak pankreas, jantung, dan otak.

Baca Juga: Belum Teruji Klinis, Akar Bajakah Belum Tepat Disebut Obat Kanker

2. Perubahan hormon

Pada balita atau orang dewasa yang mengonsumsi minuman keras, biasanya hormon kortisol akan meningkat.

Hormon kortisol ini dapat meningkatkan penumpukkan lemak dalam tubuh.

Hal ini akan memengaruhi organ hati sehingga akan mengurangi proses pemecahan lemak yang ada pada tubuh karena lemak juga dipecah di organ hati.

Baca Juga: Sakit Punggung Bukan Tanda Penyakit Ginjal, Ketahui Mitos Lain Tentang Gagal Ginjal Ini

3. Kerusakan hati

Minuman keras adalah jenis racun yang harusnya dibuang oleh hati. Namun, jika seorang bayi sering diberikan minuman keras atau alkohol ini dapat memaksa organ hati untuk bekerja.

Hal ini dapat membuat hati bayi lebih rentan mengalami kerusakan hati atau sirosis.

4. Pertumbuhan tulang tergganggu

Pada bayi atau anak-anak yang sering mengonsumsi minuman keras dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tulang.

Minuman keras yang mengganggu keseimbangan hormon ini dapat memengaruhi kepadatan tulang yang menyebabkan pertumbuhan terhambat.

Baca Juga: Hanya Karena Es Krim, Wanita Ini Tega Aniaya Pacarnya Hingga Tewas di Tengah Jalan

Selain itu, bayi yang sering mengonsumsi minuman keras atau alkohol akan lebih rentan terkena pengeroposan tulang di saat dewasa.

5. Cedera

Minuman keras dapat membuat seseorang menjadi mabuk jika kadarnya terlalu tinggi atau terlalu banyak mengonsumsinya.

Sehingga cedera pada seorang bayi yang mengonsumsi minuman keras mungkin saja terjadi.

Biasanya bayi dapat mengalami kehilangan kesadaran yang dapat menimbulkan dirinya tidak dapat berjalan dengan baik bahkan dapat terbentur atau cedera.

Baca Juga: Rahasia Pintar Keluarga Hotman Paris Akhirnya Terungkap, Ternyata Ibunya Sering Paksa Anaknya Untuk Makan Ikan Ini

6. Kerusakan otak

Minuman keras dapat memengaruhi perkembangan organ dan fungsi vital, termasuk otak.

Bagian otak yang terkena efek alkohol adalah hipokampus yang mengatur koordinasi, pergerakan, daya ingat, kemampuan berpikir, dan kemampuan berbahasa.

Baca Juga: Asparagus, Sayuran Kaya Manfaat yang Dapat Sehatkan Mata Hingga Cegah Alzheimer

Bila sejak kecil otak anak sudah terpapar alkohol, kerusakan yang terjadi pada sistem saraf pusat bisa menjadi serius dan permanen.

Akibatnya, kemampuan kognitif anak seperti berpikir, mengingat, serta mengambil keputusan jadi terganggu.

Baca Juga: Sabun Cair dan Sabun Batang, Manakah yang Lebih Baik Digunakan?

 

Namun akibat dari hal ini, Vierza dan suami memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah sakit demi mendapat pertolongan medis.

Selain itu, pasangan suami istri ini pun akhirnya memberikan sangsi tegas pada sang pengasuh bayi tersebut.

Baca Juga: Meski Kakinya Tertusuk Paku, Paskibraka Pembawa Baki di Morowali Ini Tetap Selesaikan Tugasnya

Semoga kejadian nahas tersebut tidak terulang lagi pada anak-anak lainnya, dan menjadi perhatian orangtua untuk selalu mewaspadai para pengasuh bayi. (*)