Find Us On Social Media :

Demi Kemanusiaan, Pelajar SMK Ini Jadi Viral Setelah Peluk Kepala Polisi dalam Aksi Demo Mahasiswa Cianjur

Pelajar SMK viral, M. Ridwan Suryana

GridHEALTH.id - Menjadi seorang penolong tak harus serta merta seseorang dengan pangkat tinggi.

Bisa jadi penolong ini merupakan seorang dengan rentang usia lebih muda bahkan tergolong bukan siapa-siapa.

Baca Juga: Sehari-hari Dianggap 'Orang Gila', Pria Ini Selamatkan Barang Berharga Jutaan Umat Disaat Api Besar Menyelimuti Rumah

Seperti yang sempat menjadi perbincangan warganet kala foto seorang pelajar asal SMK Pasundan 1 Cianjur ini beredar.

Muhamad Ridwan Suryana (18) tak akan menyangka bahwa foto dirinya akan menjadi viral secepat itu di media sosial.

Aksi heroik yang dilakukan pelajar SMK ini bukan tergolong ringan, pasalnya, Ridwan baru saja menyelamatkan nyawa seorang anggota polisi saat mengamankan aksi demo mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis (15/8) lalu.

Dalam unggahan tersebut, pelajar SMK ini nampak duduk setengah berjongkok dengan memeluk bagian kepala sang polisi.

Baca Juga: Berharap Anak Majikan Tidur Cepat dan Nyenyak, Pengasuh Bayi Ini Tega Beri Cairan Merah yang Dapat Rusak Otak Bayi

Diduga anggota polisi bernama Aiptu Erwin ini mendapat perlakuan buruk saat menjalani tugasnya, ia menjadi korban saat sekumpulan mahasiswa itu membakar ban di depan Pemda Kabupaten Cianjur.

Aiptu Erwin yang tengah mengawal jalannya aksi demo tersebut berusaha memadamkan api.

Baca Juga: Cukup Berisiko, Artis Korea Ini Hanya Butuh waktu 48 Detik Untuk Habiskan 5 Mangkuk Mi Tanpa Sisa

Namun sayangnya, ada oknum yang sengaja melemparkan bahan bakar minyak dari arah belakang sehingga si jago merah itu dengan lahap menyambar ke tubuh Aiptu Erwin.

Tak hanya Aiptu Erwin saja, ada dua rekannya sesama polisi juga yang terkena semburan api tersebut.

Namun di saat menegangkan inilah, sosok Muhamad Ridwan Suryana menjadi perhatian karena sempat hiteris dan berteriak agar ada orang yang memberinya Aiptu Erwin air.

Ridwan menceritakan kronologi dirinya saat menolong Aiptu Erwin terbakar.

"Saya lagi PKL di Pemda pukul 11.30 WIB istirahat sambil jajan di depan Pemda. Lalu saya melihat ada pengunjukrasa yang sedang berorasi," ujar Ridwan, mengutip Serambi News.

Baca Juga: Berharap Anak Majikan Tidur Cepat dan Nyenyak, Pengasuh Bayi Ini Tega Beri Cairan Merah yang Dapat Rusak Otak Bayi

Tak lama kemudian ia melihat huru-hara dan ada satu anggota yang tergeletak di trotoar.

"Kronologis lengkap saya tak tahu, saya hanya melihat ada korban tergeletak saat itu saya dekat halte," kata Ridwan.

Saat pertama melihat Aiptu Erwin ia merasa ngeri, lalu melihat ada lagi yang terbakar.

"Sebenarnya takut saya ngeri, saya paksakan saja menolong demi kemanusiaan," katanya.

Baca Juga: Meski Kakinya Tertusuk Paku, Paskibraka Pembawa Baki di Morowali Ini Tetap Selesaikan Tugasnya

Menurut National Health Service, pertolongan pertama pada korban kebakaran tersebut, yaitu:

1. Dinginkan kulit

Mendinginkan kulit yang terkena semburan api dengan mengusap kulit secara lembut menggunakan kapas atau kain halus yang sudah diberikan air selama 20 menit.

Hal ini dilakukan untuk menghilangkan panas di kulit dan mencegah panas menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Ketahui Dampak Buruk Menjemur Pakaian dalam Ruangan Bagi Kesehatan

Jangan lansung menyiram air dingin atau es langsung setelah kulit mendapat semburan api.

Hal inipun dilakukan Ridwan saat menenangkan Aiptu Erwin yang tengah terkulai lemah di pingir jalan.

Ia kemudian melihat api di tubuh Aiptu Erwin sudah padam.

"Setelah padam korban terbaring sendiri lalu saya tenangkan dan kasih air, kebetulan ada air mineral," ujarnya.

Baca Juga: Ada Risikonya, Terapi Pemutihan Alat Kelamin Pria Sedang Tren di Thailand

2. Lepaskan pakaian atau aksesoris

Penting untuk melepaskan pakaian atau aksesoris seperti perhiatan, jam tangan, dan sebagainya guna menghindari gesekan kulit yang semakin menyakitkan kala terkena api.

Baca Juga: Berharap Anak Majikan Tidur Cepat dan Nyenyak, Pengasuh Bayi Ini Tega Beri Cairan Merah yang Dapat Rusak Otak Bayi

3. Tutup luka

Setelah dibersihkan dengan air bersih, penting untuk menutup luka tersebut dengan menggunakan kain kassa atau perban.

Hal ini dilakukan agar kulit tidak terkena bakteri atau infeksi apapun.

Baca Juga: Asparagus, Sayuran Kaya Manfaat yang Dapat Sehatkan Mata Hingga Cegah Alzheimer

4. Berikan obat pereda sakit

Gunakan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengobati rasa sakit.

Jika area wajah atau mata terkena api, duduklah terlebih dahulu untuk membantu mengurangi pembengkakan dan luka bakar.

Baca Juga: Rahasia Pintar Keluarga Hotman Paris Akhirnya Terungkap, Ternyata Ibunya Sering Paksa Anaknya Untuk Makan Ikan Ini

5. Minta pertolongan medis

Jika sekiranya pertolongan pertama dalam kejadian tersebut kurang memungkinkan, korban diharapkan segera mendapat pertolongan medis.

Aksi yang dilakukan Ridwan inipun lagi-lagi mendapat acungan jempol.

Baca Juga: Sempat Gerogoti Tubuh Ani Yudhoyono, Penyakit Ini Juga Dialami Ibunda SBY

Tanpa pikir panjang, Ridwan membawa Aiptu Erwin ke ruamh sakit menggunakan angkutan umum.

"Karena enggak ada ambulans jadi pakai angkot, saya ikut gotong masukin ke angkot, histeris teriak minta air lagi saat itu," katanya.

Ia kembali mengatakan bahwa rasa kemanusiaan yang mendorongnya untuk menolong. Ia berpesan kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali.

Pelajar yang tinggal di Kampung Jangari kidul, Desa Bojong, Kecamatan Mande, ini akan diberi reward oleh Kapolres atas aksinya.

Baca Juga: Berharap Anak Majikan Tidur Cepat dan Nyenyak, Pengasuh Bayi Ini Tega Beri Cairan Merah yang Dapat Rusak Otak Bayi

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, mengatakan siswa tersebut mempunyai kepedulian tinggi. "Kami akan beri reward karena ia mempunyai kepedulian menolong," kata Soliyah.

 Baca Juga: Cukup Berisiko, Artis Korea Ini Hanya Butuh waktu 48 Detik Untuk Habiskan 5 Mangkuk Mi Tanpa Sisa

Sepertinya, aksi heroik Ridwan ini pantas diacungi jempol dan dapat menjadi contoh jika sewaktu-waktu melihat kejadian serupa. (*)