Find Us On Social Media :

Dijuluki 'The Godfather of Broken Heart', Didi Kempot Alami Kesedihan Mendalam saat Sang Kakak Kandung Wafat: 'Jiwa Kebapakannya Sama Persis dengan Ayah Saya'

Didi Kempot alami kesedihan selepas kakanya wafat

GridHEALTH.id - Siapa yang tak kenal dengan penyanyi campursari asal Solo, Didi Kempot?

Penyanyi campursari dan keroncong yang idendtik dengan rambut gondrong ini menjadi semakin laris hingga dijuluki 'The Godfather of Broken Heart' atau Bapak Sakit Hati oleh para Sobat Ambyar (nama penggemarnya).

Baca Juga: Renggut Nyawa Istri Pertama Ma'ruf Amin, Ini Tanda Penyakit Liver pada Wanita

Didi Kempot yang terkenal lewat tembang Stasiun Balapan ini makin melambungkan namanya akibat eksistensi di dunia hiburan Tanah Air dengan lagu-lagu campursari dan keroncong sejak tahun 1989 lalu.

Namun dibalik kesuksesan Didi Kempot saat dengan lagu-lagi sakit hatinya, ia sempat mengalami kesedihan teramat dalam akibat kematian sang kakak tercinta.

Baca Juga: Didapuk Jadi 'Dewi Api', Dian Sastro Sastrowardoyo Lakukan Diet Untuk Tingkatkan Massa Otot hingga Hilangkan Migrain

Perlu diketahui, Didi Kempot yang terlahir dari keluarga seniman ini rupanya memiliki kakak kandung yang juga terkenal di eranya.

Bagi yang belum tahu, Didi Kempot yang terlahir dengan nama asli Dionisius Prasetyo merupakan anak dari pelawak terkenal di Kota Solo, Ranto Edi Gudel atau yang kerap disapa Mbah Ranto.

Bahkan kakak kandung Didi Kempot ini sempat tergabung di grup lawak Srimulat, Mamiek Podang.

Baca Juga: Kondisi Aiptu Erwin Alami Luka Bakar 80%, Kondisinya Mengenaskan, Jaringan Kulit dan Otot Rusak

Pelawak yang identik dengan rambut setengah pirang dan bagian atas berwarna hitam ini membuat Mamiek Prakoso disebut seperti burung kepodang.

Mamiek memang sering kali membuat gelak tawa para penikmat seni dengan guyon (becandaan) yang khas.

Baca Juga: Didapuk Jadi 'Dewi Api', Dian Sastro Sastrowardoyo Lakukan Diet Untuk Tingkatkan Massa Otot hingga Hilangkan Migrain

Namun sayangnya, rekan main Nunung, Tarzan, dan Polo itu harus menghadap Sang Ilahi terlebih dahulu di usia 53 tahun.

Mamiek Prakoso atau Mamiel Podang meninggal dunia pada 3 Agustus 2014 akibat penyakit liver yang dideritanya.

Menurut penuturan salah satu saudara kandung Didi Kempot, Eko Guntur Martinus atau kerap disapa Eko Gudel mengaku bahwa sebelum wafatnya sang kakak, Mamiek Prakoso sempat merasakan sakit luar biasa hingga muntah darah.

Baca Juga: Indonesia Negara Tropis Penduduknya Rawan Katarak, Begini Cara Mencegahnya

"Tiga hari lalu kondisi beliau kembali drop makanya dilarikan kembali ke Rumah Sakit Brayat Minulyo ini. Terus tadi siang beliau sempat muntah darah, karena livernya bengkak," tutur Eko Gudel, pada Minggu (3/8/2014).

Pembengkakan liver atau hepatomegali terjadi akibat adanya pembengkakan liver atau hati dari ukuran normal.

Melansir WebMD, pada penderita hepatomegali, hati yang memiliki banyak fungsi besar seperti membantu membersihkan darah dengan menyingkirkan bahan kimia berbahaya yang dibuat oleh tubuh akan mengalami kerusakan.

Baca Juga: Sempat Koma hingga Hilang Ingatan, Siapa Sangka Wajah Hamish Daud Pernah Diganti dengan Besi

Hal ini membuat cairan yang disebut empedu tidak berhasil memecah lemak dari makanan, juga menyimpan gula atau glukosa.

Pembengkakan hati atau liver ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

1. Peradangan hati

Hal ini disebabkan akibat faktor kegemukan, infeksi, beberapa penggunaan obat atau alkohol, racun, penyakit autoimun (sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat), sindrom metabolik (sekelompok faktor risiko penyakit jantung yang meliputi tekanan darah tinggi, gula darah, dan kadar kolesterol, dan lemak perut), atau bahkan gangguan genetik yang menyebabkan lemak, protein, atau zat lain menumpuk.

Baca Juga: Hanya Dalam Seminggu Tak Makan Makanan Ini, Bentuk Tubuh Wanita Ini Berubah Drastis Secara Alami

2. Pertumbuhan tidak normal

Hati atau liver yang tumbu tidak normal dapat menyebabkan pembesaran hati yang mungkin disebabkan adanya kista, atau tumor yang mulai masuk atau menyebar ke hati.

3. Masalah aliran darah

Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai kondisi seperti gagal jantung kongestif (suatu kondisi di mana jantung tidak memompa darah dengan baik), atau trombosis vena hati (penyumbatan pembuluh darah di hati).

Baca Juga: Anak Sulung Ruben Onsu Alami Hal Lebih Mengerikan dari Mimpi Buruk: 'Ada Darah di Perut Ayah, Cici Takut', 4 Cara Ini Bisa Usir Teror yang Menghantuinya

Gejala awal dari hepatomegali meliputi perut terasa penuh hingga tak nyaman, kulit atau mata menguning (jaundice), kelelahan dan kelemahan, mual, penurunan berat badan, feses berwarna hitam, hingga muntah darah.

Tanda itulah yang sempat dialami Mamiek Prakoso sebelum meninggal.

Baca Juga: Indonesia Negara Tropis Penduduknya Rawan Katarak, Begini Cara Mencegahnya

Menurut laman National Health Service, muntah darah ini disebabkan oleh pembuluh darah di sekitar hati ikut membengkak sehingga darah ikut keluar saat penderita merasa mual dan muntah.

Salah satu penyebab utama yang wajib dihindari oleh para penderita penyakit ini yaitu alkohol, karena minuman keras satu ini mampu meningkatkan penyebaran dan pembengkakan hati lebih berat.

Baca Juga: Didapuk Jadi 'Dewi Api', Dian Sastro Sastrowardoyo Lakukan Diet Untuk Tingkatkan Massa Otot hingga Hilangkan Migrain

Namun belum diketahui secara persis apakah minuman tersebut menyebabkan nyawa kakak kandung Didi Kempot terancam.

Yang pasti, kepergian Mamiek Prakoso atau Mamiek Srimulat itu menyisakan haru di lubuk hati Bapak Loro Ati Nasional.

Baca Juga: Sempat Koma hingga Hilang Ingatan, Siapa Sangka Wajah Hamish Daud Pernah Diganti dengan Besi

"Sebagai adik, saya sangat terkejut atas kepergian kakak saya. Mas Mamiek di mata keluarga sebagai sosok pengganti almarhum ayah saya (Ranto Edi Gudel). Jika kebapakannya sama persis dengan ayah," ujar Didi Kempot, mengutip Tribunnews.com. (*)