GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, Tanah Air sempat dihebohkan dengan isu seorang wanita yang meninggal mendadak dengan panca indera mengeluarkan darah.
Kabar ini seketika tersebar begitu saja dengan mudahnya di jejaring sosial.
Baca Juga: 10 Mitos Tentang Tidur Paling Dipercaya Masyarakat, Padahal Hoax
Dalam pesan broadcast tersebut tertulis bahwa ada seorang wanita yang meninggal setelah makan mi goreng.
Namun tak hanya mi goreng saja, wanita itu rupanya makan cokelat setelah makan.
bahakn dalam pesan tersebut menuliskan bahwa ada reaksi kimia dalam perut yang membuat arsenic pentoxide (As205) menjadi arsenic trioxide (As203).
Baca Juga: Niat Tampil Menawan Saat Kencan, Pria Ini Berakhir Tragis Akibat Krim Penghilang Bulu
Sebuah penelitian dalam buku Sittig's Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, seorang yang terpapar arsenik dapat menyebabkan kerusakan kulit atau masalah dengan sistem peredaran darah, dan mungkin meningkatkan risiko kanker.
Pentoksida arsenik adalah karsinogen pada manusia yang telah terbukti menyebabkan kanker kulit, dapat merusak kelenjar reproduksi pria.
Paparan kronis dapat menyebabkan kerusakan saraf pada ekstremitas, mengubah komposisi seluler darah, dan menyebabkan perubahan struktural pada komponen darah.
Pemaparan berulang dapat menyebabkan bisul di "tulang" yang membelah hidung bagian dalam.
Kontak kulit jangka panjang dapat menyebabkan kulit menebal dan perubahan pigmentasi.
Beberapa orang akan memiliki garis-garis putih di kuku.
Lantas benarkah ada kandungan arsenik ini dalam mi instan yang tersebar di Indonesia?
"Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, disimpulkan bahwa produk mi instan yang terdaftar dan beredar di Indonesia memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, serta dinyatakan aman untuk dikonsumsi," tegas Dra Kustantinah, Apt, M.App.Sc yang saat itu Kepala BPOM RI, mengutip Intisari Online.
Baca Juga: Istri Denny Cagur Alami 3 Kali Keguguran Akibat Kehamilan Ektopik, Begini Penjelasannya
Akibat pesan berantai tersebut, pihak Kementerian Kesehatan RI pun ikut buka suara perihal wanita meninggal mendadak akibat mi instan dan cokelat itu.
Melalui akun resmi Kemenkes RI di laman Twitter pada Juni 2018, menjlaskan bahwa berita tersebut merupakan hoax atau berita bohong.
Pelajaran berharga bagi kita, sebelum mengirim atau memercayai seuatu berita, alangkah baiknya untuk memeriksakan kebenaran atas berita tersebut. (*)