Pada titik-titik ketika mereka harus membuat keputusan tentang kehidupan mereka, persepsi diri mereka yang jelek menciptakan harga diri yang rendah dan membuat mereka enggan dalam banyak hal.
Baca Juga: Diet Jepang, Sarapan 2 Pisang Setiap Hari Sanggup Turunkan Berat Badan
Akibat obsesi mereka terhadap kecantikan dan kesempurnaan penampilan, mereka jadi mengabaikan minat dan persepsi mereka dalam bidang kehidupan lain.
3. Punya perilaku obsesif
Penderita sindrom ini percaya mereka punya 'cacat imajiner' yang tidak dapat dikenali oleh orang lain sebagai cacat serius dan waswas menghadapinya.
Karena persepsi ini, mereka menunjukkan perilaku yang berulang. Misalnya, melihat ke cermin, mencoba menyembunyikan sesuatu atau mengoreksi sesuatu, dan selalu mencari cara agar percaya dirinya tumbuh.
Akibatnya, mereka banyak menghabiskan waktu di depan cermin sehingga menjadi pribadi yang tertutup, dan enggan keluar rumah.
Baca Juga: WHO : Mikroplastik Dalam Air Minum Belum Menimbulkan Risiko Kesehatan Untuk Saat Ini
Satu-satunya hal yang mereka lakukan adalah memperbaiki kekurangan mereka. Dalam kasus-kasus lanjut, mereka dapat memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup mereka.