GridHEALTH.id – Siapa yang tidak suka daging ayam? Sepertinya kita semua menyuikainya, apalagi anak-anak. Daging ayam bisa menjadi “obat” anti mogok makan bagi mereka.
Tapi awas, daging ayam menurut hasil penelitian ahli terbukti menjadi momok menakutkan bagi kesehatan.
Sebab daging ayam terbukti menjadi penyebab wabah penyakit mematikan. Banyak yang meninggal dunia karenanya.
Hal ini sama halnya dengan racun di dalam tubuh.
Jika racun di dalam tubuh sudah terlampau banyak, tidak bisa dan susah dinetralisir secara alami oleh tubuh.
Jika hal itu terjadi tentu membahayakan kesehatan.
Untuk mengetahui lebih lanjut dan bagaimana solusinya, simak pemaparan di bawah ini, Berita Kesehatan Populer Hari Ini:
Daging Ayam Penyebab Wabah Penyakit Mematikan
Daging ayam dipercaya sumber protein yang sehat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh memang benar adanya.
Tapi, menurut penelitian terbaru Centers for Disease Control and Prevention (CDC), daging ayam merupakan bahan makanan penyebar wabah penyakit tertinggi di atas makanan apa pun!
CDC melihat bahwa penyebab wabah penyakit yang ditularkan melalui makanan adalah saat dua orang mengalami penyakit yang sama dari makanan yang biasa dikonsumsi.
Penelitiannya telah dilaksanakan sejak 2009 hingga 2015.
Dalam jangka waktu tersebut, dari 5.769 makanan, ternyata memicu 100.939 penyakit, 5.699 penderita di antaranya terpaksa harus dirawat di rumah sakit dan 145 dinyatakan meninggal dunia.
Tentunya penelitian ini dikerjakan dengan serius dan tak main-main karena korban yang jatuh terbilang cukup besar.
Sebanyak 3.114 orang menderita sakit dan dirawat di rumah sakit dipicu karena daging ayam yang ia konsumsi.
Menurut Thomas Gremillion, direktur Food Policy Institute di Consumer Federation of America, ayam merupakan resevoir untuk salmonella.
Laporan tersebut membuat pemerintah mau tak mau harus menginspeksi industri untuk melindungi daging ayam berkualitas dari para produsen.
Salmonella merupakan bakteri penyebab diare, demam dan bahkan kram selama 12 hingga 72 jam, setelah seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Tetapi kita tak perlu khawatir, Department of Health & Human Service Amerika Serikat punya solusinya;
1. Memastikan daging ayam atau telur dimasak dengan benar-benar matang
2. Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh makanan
3.Memastikan permukaan yang digunakan untuk menyiapkan makanan benar-benar bersih sebelum di pakai
4. Menghindari memakai peralatan yang sama untuk makanan mentah dan matang
5. Menggunakan termometer daging untuk memasak makanan dengan suhu internal yang aman.
Baca Juga: Jangan Minta Disesar, Luka Bekas Operasinya Rentan Infeksi dan Mengalami 7 Masalah Ini
Cara Mendeteksi Racun Dalam Tubuh
Tubuh diciptakan sedemikian sempurna dengan berbagai sel dan jaringan ini memiliki tanda-tanda yang mengejutkan jika terdapat banyak racun dalam tubuh.
Adapaun ketujuh tanda ini akan membantu memastikan bagaimana menangani jumlah racun yang berlebihan, sehingga dapat mendetoksifikasi tubuh dan merasa lebih baik dalam 30 hari.
1. Kelelahan yang konsisten
Pernahkah kita merasa tidak kekurangan jam tidur, tetapi tidak bersemangat untuk menjalani hari?
Ini mungkin menunjukkan bahwa tubuh bekerja terlalu keras untuk menghilangkan racun di tubuh.
Jika kita sering mengonsumsi kopi dan makanan manis untuk mengatasi kelelahan, sebaiknya harus tahu bahwa itu dapat hanya memperburuk masalah.
Kelelahan juga bisa sebagai respons terhadap gangguan hormon yang merusak kekebalan.
Baca Juga: Tak Perlu Tes Lab, Begini 7 Tanda Banyak Racun Dalam Tubuh dan Cara Menghilangkannya
2. Berat badan berlebih
Kehilangan berat badan tidak mudah, tetapi jika terus bertambah bahkan jika berolahraga setiap hari dan mengurangi kalori, kita mungkin memiliki masalah hormonal.
Anehnya, fungsi hormon dapat dipengaruhi oleh racun dari makanan yang kita konsumsi dan produk untuk perawatan pribadi.
Kita perlu melakukan detoksifikasi tubuh dan memberi kesempatan pada tubuh untuk melawan racun.
3. Bau mulut
KIta tidak dapat menghilangkan bau mulut meskipun disikat, mengunyah permen karet, berkumur dan makan permen?
Kita mungkin mengalami masalah pencernaan atau hati berjuang untuk menghilangkan racun dari tubuh.
Perlu mencari akar masalah dan kemudian menyingkirkannya. Karenanya ke dokter gigi.
4. Sembelit
Racun dieliminasi oleh usus setiap hari.
Ketika kita berurusan dengan sembelit, itu artinya racun disimpan dan menyebabkan masalah pada tubuh.
Ini mungkin akibat mengkonsumsi makanan olahan yang mengandung banyak pestisida, bahan kimia dan pengawet.
5. Sensitivitas terhadap aroma
Jika tubuh bereaksi keras terhadap bau, terutama wewangian, kita sensitif terhadap bahan kimia atau tubuh sedang berjuang dengan racun yang berlebihan.
Cara terbaiknya dapat mengatakan bahwa kita benar-benar kelebihan racun jika sakit kepala dan gangguan perut disebabkan hanya oleh aroma.
6. Nyeri otot
Jika ini tidak diakibatkan dari latihan di hari sebelumnya, ada kemungkinan bahwa rasa sakit di otot dan persendian disebabkan oleh racun.
Ini terutama terjadi jika kita mengalami nyeri otot secara teratur.
Baca Juga: Media Sosial Picu Munculnya Sindrom Quasimodo, Gangguan Kejiwaan Akibat Kecemasan Penampilan Diri
7. Reaksi kulit
Kelebihan racun juga dapat menyebabkan ruam, jerawat dan masalah kulit lainnya.
Terutama jerawat terhubung dengan kelebihan racun dalam makanan kita dari produk perawatan kulit.
Eksim, psoriasis, dan mata bengkak juga merupakan tanda bahwa kita telah mencapai batas racun.
Solusi untuk ke tujuh hal di atas:
* Mengonsumsi lebih banyak teh dandelion, peterseli, ketumbar, dan teh susu untuk membantu hati
* Minum lebih banyak air, karena membantu mengeluarkan racun dalam tubuh
* Olahraga setiap hari, setidaknya selama setengah jam, karena berolahraga meningkatkan sirkulasi, yang membantu tubuh untuk bergerak bersama racunmengkonsumsi probiotik yang cukup setiap hari. Mereka ditemukan dalam yogurt, kefir, teh Kombucha, tempe, dll.
* Bisakan menggunakan scraper lidah saat menyikat gigi
* Berlatih bernapas dalam-dalam karena membantu tubuh menghilangkan racun melalui paru-paru
* Pastikan menggunakan produk perawatan kulit alami yang tidak mengandung sulfat, wewangian, parabens, ftalat dan zat beracun lainnya.
* Mengonsumsi lebih banyak makanan organik dan bersih. (*)