GridHEALTH.id – Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek, daripada tinggi badan normal anak-anak seusianya.
Anak yang mengalami stunting akan memiliki tinggi badan yang pendek atau kerdil, dan ini biasanya disebabkan karena anak mengalami kekurangan gizi yang membuat proporsi tubuhnya tidak normal.
Baca Juga: Tinggi Anak Terhambat? Kenali Sejak Dini Stunting pada Balita
Stunting pada anak tak dapat diatasi lagi setelah anak memasuki usia 2 tahun, dan hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan anak.
Melansir laman The Telegraph, 151 juta atau setara dengan 1 dari 4 anak diseluruh dunia mengalami stunting yang disebabkan oleh gizi buruk atau malnutrisi pada anak.
Tak hanya itu, stunting juga bisa disebabkan oleh buruknya asupan gizi yang dikonsumsi ibu saat hamil sehingga anak juga akan mengalami masalah gizi buruk saat dilahirkan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Malawi menemukan bahwa 20% kasus stunting telah dimulai sejak anak masih berada dalam rahim.
Anak yang mengalami stunting akan mengalami berbagai masalah kesehatan mental maupun fisik yang berlaku seumur hidup, serta tak dapat dipulihkan.
Baca Juga: Studi: Makanan Laut Masih Jadi Primadona Karena Kandungan Gizinya
Dalam jangka pendek, stunting bisa menyebabkan anak lebih rentan mengalami diare, yang bahkan dapat menyebabkan kematian.
Sedangkan dampak jangka panjang stunting adalah perkembangan otak anak akan terhambat dan anak akan mengalami gangguan kognitif seumur hidup, serta tak bisa disembuhkan.
Hal ini akan memperlambat kemampuan anak untuk berjalan dan berbicara, serta akan membuat anak kesulitan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti misalnya bermain atau belajar.
Baca Juga: Kurang Gizi atau Kelebihan Gizi Pada Orang Dewasa, Bagaimana Cara Mengetahuinya?
Selain itu, stunting juga melemah sistem kekebalan tubuh anak, serta meningkatkan risiko penyakit diabetes, obesitas, kanker pada anak saat ia beranjak dewasa.
Untuk mencegah anak mengalami stunting, orangtua harus memastikan anaknya mendapatkan asupan gizi yang baik dalam 1000 hari pertama, setelah bayi dilahirkan.
Baca Juga: Kurang Gizi atau Kelebihan Gizi Pada Orang Dewasa, Bagaimana Cara Mengetahuinya?
Adriana Logalbo, adalah penggagas utama dari gerakan memberikan anak asupan gizi dan nutrisi selama 1000 hari ini.
"Itu benar-benar menunjukkan betapa pentingnya nutrisi untuk wanita hamil, bayi dan balita, dan bukti itu terus berkembang baik," ujar Adriana Logalbo.
Memberikan anak asupan gizi dan nutrisi, terutama selama 2 tahun pertama sejak dilahirkan sangatlah penting, sebab laju pertumbuhan fisik dan otak anak akan berkembang pesat saat tahun-tahun awal kehidupannya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa otak anak-anak yang kekurangan gizi, tidak akan sama berkembang seperti pada anak yang mendapatkan asupan gizi atau nutrisi yang buruk.
Baca Juga: Mandi Air Hangat, Cara Murah dan Sederhana Untuk Atasi Insomnia
Selain itu, pencegahan stunting juga bisa dilakukan saat anak masih dalam berada di dalam kandungan.
Ibu hamil haruslah memastikan setiap yang dikonsumsi adalah makanan bergizi sehat, sehingga anak yang dilahirkan tak mengalami masalah gizi buruk penyebab stunting.(*)