GridHEALTH.id - Kasus 'ikan asin' yang sempat menimpa Fairuz A Rafiq memang masih terus diperbincangkan.
Perkara yang tercipta akibat ulah sang mantan suami, Galih Ginanjar ini sempat membuat Fairuz A Rafiq sakit hati.
Baca Juga: Fairuz A Rafiq Tak Bisa Tidur Setelah Dihina Bau Ikan Asin, Begini Efek Dari Sindrom Sakit Hati
Tak hanya itu, istri Sonny Septian ini pun sempat mengalami berbagai kondisi kesehatan yang cukup mengkhawatirkan, seperti pasokan ASI berkurang hingga sakit lambung akut.
Bahkan Fairuz pun sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Semua ini kemungkinan ditengarai akibat stres yang dialaminya.
Wanita yang sedang tertimpa masalah apalagi yang menyangkut hati dan perasaan memang akan lebih rentan terkena berbagai macam gangguan kesehatan.
Pasalnya, sifat wanita yang mudah terbawa perasaan inilah yang membuat semua aktivitasnya terasa rusak.
Namun kini wanita yang telah memutuskan berhijab itu mengaku bangkit dari keterpurukan yang sempat membuat hatinya teramat sakit itu.
Fairuz A Rafiq kini mengaku lebih kuat dibanding sebelum menghadapi permasalahan 'ikan asin tersebut'.
"Lebih kuat ya. Lebih kuat dan harus kuat demi anak-anak," ujar Fairuz, mengutip tayangan cumicumi.com.
Baca Juga: Berniat Makan Makanan Sehat, Pelajar Ini Alami Diare Parah Hingga Berujung Detak Jantungnya Berhenti
Bagi seseorang, mengubah respon menghadapi stres seperti Fairuz A Rafiq ini tergolong cukup sulit.
Tapi rupanya respon ini merupakan salah satu pilihan yang harus dipilih seseorang setelah menghadapi masalah.
Dikutip dari laman Harvard Health Publishing, kombinasi reaksi terhadap stres ini juga dikenal sebagai respon fight or flight.
Baca Juga: Studi: Probiotik yang Terdapat Dalam Yoghurt Dapat Meredakan Batuk
Respon ini menghadapkan seseorang terhadap dua pilihan hidup, yaitu bertahan/melawan stres (fight) atau lari dari kenyataan (flight).
Beberapa faktor yang memengaruhi terhadap pengambilan reaksi terhadap stres ini dapat ditengarai oleh perubahan hormon dan respon tubuh.
Dalam hal ini Fairuz A Rafiq memilih respon fight, stres yang dihadapinya beberapa waktu lalu mengajarkannya untuk menjadi sesorang yang kuat.
Selain itu, langkah ini membuat Fairuz ingin terhindari dampak negatif bagi kesehatannya akibat stres atau rasa sakit hati yang dialami.
Baca Juga: Disangka Pohon Kelapa, Pria Ini Tewas Setelah dimutilasi oleh Pamannya Sendiri Usai Pesta Miras
Pasalnya, menurut American Heart Association, ketika seseorang berada dibawah tekanan atau stres berat (seperti saat patah hati), terkadang sebagian jantung akan membesar sementara dan tidak dapat memompa darah dengan baik.
Kondisi ini bisa menyebabkan gagal otot jantung jangka pendek yang parah, kondisi ini disebut sebagai kardiomiopati induksi stres, namun labih sering disebut sebagai “sindrom patah hati”.
Baca Juga: Berniat Makan Makanan Sehat, Pelajar Ini Alami Diare Parah Hingga Berujung Detak Jantungnya Berhenti
Bahkan, kondisi tersebut dapat berpeluang membawa sejumlah masalah kesehatan lain, seperti sesak napas dan badan linu (akibat produksi kortisol berlebih), jantung berdebar kencang (akibat produksi kortisol dan adrenalin), dan penumpukan lemak dalam tubuh.
Sepertinya cara yang dilakukan Fairuz untuk melawan masalah yang dialaminya ini adalah pilihan terbaik.
Selain itu, ibu dua anak ini pun ruapanya memikirkan kondisi hidupnya ke depan.
"Karena nantinya ini permasalahan kan panjang. Nantinya aku akan menghadapi sidang-sidang juga. Bagaimana aku harus jadi kuat untuk suami, aku harus bisa kuat untuk mamaku, aku pengen ibu yang baik dan ibu yang kuat," jelas Fairuz A Rafiq.
Bagi seseorang yang ingin melawan stres seperti Fairuz ini, American Psychological Association pun menyarankan untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan, mencari bantuan ke orang terdekat, bahkan menyibukkan diri dengan berbagai hal positif agar terhindar dari pemikiran negatif yang memicu stres tersebut. (*)