Adapun perusahaan yang mendanai penelitian itu, 23andMeInc, saat ditanya mengapa mereka ingin melakukan penelitian seperti itu, tim mengatakan kepada wartawan pada konferensi jarak jauh bahwa studi sebelumnya tentang topik ini kebanyakan terlalu kecil untuk memberikan kesimpulan yang kuat. "Studi sebelumnya kecil dan kurang kuat," kata Ganna.
Baca Juga: Vitamin K, Ampuh Hilangkan Kantung dan Lingkaran Hitam di Sekitar Mata
Untuk itu pihaknya memutuskan untuk membentuk konsorsium internasional yang besar dan mengumpulkan data untuk (hampir) 500 ribu orang yang kira-kira 100 kali lebih besar dari penelitian sebelumnya tentang topik tersebut.
Hasilnya tidak ditemukan pola yang jelas di antara varian genetik yang dapat digunakan untuk memprediksi atau mengidentifikasi perilaku seksual seseorang secara bermakna.
"Kami telah mengklarifikasi bahwa ada banyak keragaman di sana," Anggota di Broad Institute MIT dan Harvard yang bekerja dengan Ganna, Benjamin Neale. (*)