Find Us On Social Media :

Tega, Pemeran Wiro Sableng Ini Tak Ingin Segera Obati Anaknya Ketika Sakit, Kok Bisa?

Tega, Pemeran Wiro Sableng Ini Tak Ingin Segera Obati Anaknya Ketika Sakit

GridHEALTH.id -  Memiliki seorang anak sudah menjadi kewajiban para orangtua untuk tetap terus memerhatikan kesehatannya.

Hal ini pun dilakukan oleh pemeran Wiro Sableng, Vino G Bastian pada sang anak semata wayangnya, Jizzy Pearl Bastian.

Baca Juga: Jangan Panik! Demam pada Anak Itu Kawan dan Tak Berbahaya, Benarkah?

Putra bungsu penulis cerita Wiro Sableng ini ruapanya tak panik tatkala anaknya dilanda batuk atau pilek.

Bahkan suami Marsha Timothy ini tak ingin segera memberikan obat pada anaknya.

Baca Juga: Main Game Hingga Jam 3 Dini Hari, Wanita Ini Rasakan Matanya Seperti Tersengat Hingga Divonis Bisa Alami Kebutaan Permanen

"Saya enggak ingin sering-sering kasih obat. Sampai sekarang anak saya enggak saya kasih obat kalau pilek atau batuk," ujar Vino G Bastian.

Dibalik keputusannya tersebut, rupanya Vino G Bastian punya prinsip bahwa setiap penyakit adalah proses alamiah.

"Buat saya itu (sakit) adalah proses yang alami untuk daya tahan tubuhnya. Jadi kalau sering-sering terkontaminasi obat nggak bagus," terangnya, mengutip Kapan Lagi.

Baca Juga: Berusaha Berikan Adik Untuk Anak Semata Wayangnya, Anak Armand Maulana Histeris hingga Trauma Lihat Dewi Gita Pendarahan: 'Kayak Dia yang Kehilangan Anak'

Walau terkesan tega dengan kesehatan anak, namun ternyata prinsip Vino G Bastian tersebut diacungi jempol oleh beberapa dokter.

Bahkan seorang dokter anak spesialis anak, dr Yulianto S.K, SpA(K) juga menyarankan pada seluruh orangtua agar tidak panik ketika anak sakit.

Baca Juga: Musim Kemarau Sering Memicu Timbulnya Alergi, Atasi dengan Cara Ini

"Jadi bagi orangtua, tidak perlu panik jika anak mengalami demam, batuk atau pilek," ujarnya saat ditemui GridHEALTH.id di bilangan Bintaro.

Tak hanya di Indonesia saja, menurut Food and Agriculture Organization atau Badan Pengawas Obat dan Makanan AS sejak tahun 2008 sudah tidak memberikan obat batuk pilek bagi anak-anak secara bebas.

Menurut The American Academy of Pediatrics menyebutkan bahwa obat-obat batuk pilek tidak diberikan kepada anak di bawah usia 6 tahun.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik 100%, Bagaimana Nasib Rakyat Miskin Pemegang Kartu Indonesia Sehat?

Penelitian menyebutkan bahwa produk-produk tersebut menawarkan sedikit manfaat bagi anak-anak kecil, dan berpotensi memiliki efek samping serius.

Banyak produk obat batuk pilek untuk anak-anak yang memiliki lebih dari satu bahan (komposisi) yang memungkinkan meningkatkan tingkat overdosis, jika dikombinasikan dengan obat lainnya.

Baca Juga: Tak Pernah Merokok Namun Terkena Kanker Paru-Paru, Inilah 3 Penyebab Istri Indro Warkop Meninggal Dunia

Lantas bagaimana untuk mengobatai batuk pilek jika anak-anak tidak boleh langsung diberikan obat tersebut?

Sebuah penelitian dari Profesor Alyn Morice, kepala Klinik Hull Cough menyatakan bahwa ada obat batuk yang rupanya ampuh dapat menyembuhkan penyakit tersebut pada anak-anak.

Baca Juga: Disebut Ada 'Pengganggu' di Lokasi Kecelakaan Tol Cipularang, Inilah Fakta Medis Penyebab Pengendara Dapat Alami Halusinasi Hingga Hilang Kendali

"Memakan sebatang cokelat hitam sehari yang memiliki kadar senyawa tinggi, mungkin juga efektif untuk orang yang didiagnosis batuk terus-menerus, meskipun makan cokelat setiap hari mungkin memiliki efek lain yang tidak diinginkan, termasuk penambahan berat badan dan sebagainya," ucap Prof. Alyn Morice.

Baca Juga: Ternyata Stres Bisa Sebabkan 10 Penyakit Ini, Salah Satunya Bisa Sebabkan Kematian Dini

Namun sebelum mencoba saran tersebut, pastikan dulu anak tidak memiliki reaksi alergi terhadap cokelat atau konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.

Selain itu, menurut dr Yulianto, cukup berikan cairan agar anak selalu terhidrasi dengan baik, dan jika perlu berikan obat penurun demam (paracetamol) dapat membantu menyembuhkan batuk pileknya.

Nah, ternyata tak ada salahnya juga keputusan yang diambil Vino G Bastian untuk tak segera berikan obat pada anaknya. (*)