Jika melihatnya dari sisi medis, melakukan hubungan intim saat sedang sakit, selama bukan sakit berat, tak mengapa.
Contoh, saat sedang sakit flu, menurut Ann C. Palmenberg, Ph.D., seorang profesor biokimia di University of Wisconsin di Madison, dilansir dari menshealth.com, virus flu tidak bisa menembus air mani.
Jadi si sakit tidak akan menularkan virusnya ke partner hubungan intimnya melalui air mani.
Akan tetapi, si sakit bisa menularkan pasangannya melalui belaian dan ciuman.
Sebua penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Infectious Diseases, para peneliti menemukan bahwa menerapkan pembersih berbasis alkohol setiap 3 jam selama 9 minggu masih tidak melindungi orang dari rhinovirus, penyebab di balik banyak flu biasa.
Tapi White, MD, asisten profesor ob-gyn di Universitas Boston, tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Menurutnya, melansir dari health.com, "Aturan umumnya adalah untuk menjauh sejauh enam kaki dari siapa saja yang mungkin terserang flu."
Sementara, saat hubungan intim kita haru berdekatan dan melakukan kontak badan.
"Kesempatan untuk berhubungan intim dengan pasangan yang sakit bersin, batuk, atau lainnya yang menular sangat kecil kemungkinannya untuk dilakukan," tegas Dr. White.
Hem… sakit flu saja tidak disarankan untuk melakukan hubungan intim. Bagaimana dengan kasus ini, di IGD rumah sakit sedang diinfus, yang kemungkinannya sakit berat, tapi melakukan hubungan intim.(*)