Find Us On Social Media :

Kasus Gunung Kidul, DBD Juga Bisa Meningkat di Musim Kemarau

Demam berdarah dengue (DBD) juga bisa muncul di musim kemarau.

GridHEALTH.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD) memasuki Juni 2019.

Baca Juga: Ciri Khas Sakit Demam Berdarah Dengue dan Obat Tepat Untuk Mengatasinya

Hal ini cukup mengagetkan karena memasuki bulan kemarau biasanya kasus gigitan nyamuk Aedes Aegypti akan menurun.

Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul Priyanta Madya Satmaka menyampaikan, data sampai bulan Mei 2019 tercatat 308 kasus DBD, dengan satu penderita meninggal dunia.

Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 124 kasus. Dia menjelaskan, selain terjadi perubahan pola kasus gigitan nyamuk Aedes Aegytpi, sebaran wilayah endemik DBD juga mengalami perubahan.

Puncak akumulasi kasus pada Februari 2019 ada di Kecamatan Karangmojo. Kemudian Maret Kecamatan Ponjong, kemudian April dan Mei di Kecamatan Wonosari. Di Kecamatan Wonosari tertinggi yakni dengan 70 kasus DBD.

"Kasus DBD tahun ini tidak biasa, karena pada saat musim kemarau justru mengalami peningkatan kasus. Ketika musim kemarau kasus DBD selalu turun, beda dengan tahun ini," kata Priyanta Madya Satmaka dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Studi: Pakai Kipas Angin Saat Udara Panas Bisa Memicu Heat Stroke

Upaya pencegahan Munculnya kasus DBD saat musim kemarau, diduga lantaran masih adanya genangan air di sekitar pekarangan warga.