Untuk itu pihaknya mendorong agar masyarakat melakukan pola hidup sehat, salah satunya mengubur benda yang bisa menampung air.
Baca Juga: Ternyata Tertidur di Depan TV Bisa Sebabkan Obesitas dan Picu Penyakit Kanker
Harapannya jentik nyamuk tidak berkembang. Selain itu disarankan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti, tanaman lavender, dan serai-seraian karena tidak disukai nyamuk mulai digencarkan.
Priyanta mengatakan, pihaknya juga menerjunkan juru pemantau jentik setiap rumah satu orang terus dilakukan.
Pihaknya berharap dengan upaya tersebut bisa menekan angka kasus DBD. Hal ini untuk mengantisipasi di 2016 sebenarnya masuk kejadian luar biasa (KLB) karena jumlah kasus dalam waktu berbeda meningkat 2 kali lebih.
Sementara pada tahun 2015 jumlah kasus 446 sedangkan 2016 mencapai 1154 kasus. "Jika sudah melebihi ambang batas maka akan dilakukan fogging," katanya.
Baca Juga: Survei, Keringat Pria yang Banyak Makan Sayur Baunya Paling Seksi!
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berperan aktif untuk melakukan pencegahan DBD. Dengan pola hidup sehat diharapkan tidak hanya penyakit DBD tetapi penyakit yang lainnya. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidak Biasanya, Kasus DBD Kini Meningkat di Musim Kemarau", https://yogyakarta.kompas.com/read/2019/06/19/13341891/tidak-biasanya-kasus-dbd-kini-meningkat-di-musim-kemarau?page=all.