Find Us On Social Media :

Musim Kemarau Bisa Sebabkan Penyakit DBD, Ketahui Berbagai Cara Untuk Mencegahnya

Musim kemarau ternyata juga bisa sebabkan penyakit DBD, ketahui berbagai cara untuk mencegahnya.

GridHEALTH.id – Penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD biasanya identik dengan musim hujan, karena pada musim tersebut biasanya menimbulkan banyak genangan air.

Namun ternyata, penyakit DBD ini juga masih bisa muncul saat musim kemarau dan membuktikan bahwa nyamuk semakin berevolusi.

 Baca Juga: Waspada, Waktu Aktivitas Nyamuk Pembawa Virus DBD Berubah, Sekarang Menghisap Darah Malam Hari!

Melansir laman Departermen Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, mengingatkan masyarakat Indonesia harus mewaspadai DBD yang juga bisa muncul saat musim kemarau, terutama di tempat-tempat genangan air atau bak mandi dan barang bekas, yang merupakan tempat nyamuk berkembang biak.

Tak hanya faktor musim, penyakit DBD ini rupanya juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.

Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang bergolongan darah O, memiliki 2 kali lebih berisiko terkena gigitan nyamuk dibandingkan dengan golongan darah lainnya.

Selain itu, nyamuk betina yang menggigit manusia,biasanya akan mencari mangsanya hanya melalui keringat dan karbondioksida yang dihembuskan oleh manusia ataupun makhluk mamalia lainnya.

Oleh sebab itu, banyaknya karbondioksida yang dikeluarkan saat bernapas juga dapat mempengaruhi tingkat kerentanan tubuh terhadap gigitan nyamuk.

Inilah yang menjadi penyebab mengapa ibu hamil cenderung rentan terkena gigitan nyamuk, karena ibu hamil cenderung mengeluarkan lebih banyak karbondioksida saat bernapas.

Melansir laman The Telegraph, terdapat cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindari diri dari gigitan nyamuk, terutama saat musim kemarau, yaitu :

Baca Juga: 7 Tahun Tutupi Rahasia Di Depan Anak-Anak, Andhika Pratama Janji Akan Hilangkan Kebiasaan Buruk yang Bisa Sirna dengan 7 Makanan Ini

1. Menggunakan pakaian longgar

Dr Nick Scriven, ketua dari Society for Acute Medicine, menjelaskan bahwa pakaian longgar akan menutupi anggota tubuh, sehingga bisa menghindari diri dari gigitan nyamuk.

Untuk itu, jika beraktivitas di luar ruangan terutama saat matahari terik, tutupilah tubuh dengan baju dan celana yang berlengan panjang, serta longgar.

Jangan lupa juga untuk mengenakan sepatu daripada menggunakan sendal jepit ketika berada di luar ruangan.

 

 Baca Juga: Sempat Dinyatakan Sembuh dari Kanker, Begini Lika-Liku Ria Irawan Hingga Kembali Terkulai Akibat Sel Kanker Menyebar ke Oragan Tubuh Lainnya

2. Menggunakan semprotan nyamuk yang mengandung bahan aktif DEET

Prof Hart dari National Health Service atau NHS dari Inggris, menyarankan untuk menggunakan obat nyamuk semprot yang mengandung DEET.

Sebab, hingga saat ini belum ada studi yang membuktikan jika mengonsumsi makanan atau minuman, seperti suplemen, bawang putih ataupun vitamin B bisa mencegah atau menghindari gigitan nyamuk.

Meskipun dianjurkan, penggunaan semprotan nyamuk yang menggunakan DEET ini tidak boleh berlebihan, karena bisa menyebabkan keracunan, iritasi mata ataupun kulit.

3. Tidak menggunakan pakaian berwarna gelap

MenurutProf. Hart, menggunakan pakaian berwarna gelap, seperti hitam dan merah akan menarik perhatian dan mudah dikenali nyamuk, karena nyamuk memiliki kemampuan penglihatan yang cukup bagus.

Baca Juga: Studi : Tato Mengubah Cara Berkeringat Yang Bisa Memicu Heat Stroke

4. Tidak menggaruk bagian tubuh yang tergigit nyamuk

Rasa gatal yang timbul akibat gigitan nyamuk, memang sangat sulit ditahan dan membuat kita akhirnya menggaruk bagian yang gatal.

Namun ternyata, gigitan nyamuk yang merupakan peradangan dan menyebabkan rasa gatal, malah akan semakin bertambah parah jika digaruk.

Selain itu, menggaruk bagian tubuh yang gatal juga bisa merusak kulit dan malah akan membuka lebih banyak pori-pori kulit yang akhirnya bisa menyebabkan infeksi.

Untuk itulah, hindari menggaruk bagian tubuh yang gatal saat terkena gigitan nyamuk.

5. Menggunakan es batu untuk mengobati bagian tubuh yang gatal

Es batu dapat berguna untuk membantu meringankan rasa gatal dan menenangkan kulit yang terkena gigitan nyamuk.

Rasa gatal juga bisa diatasi dengan menggunakan obat atau krim antihistamin yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan alergi.

Selain itu, mencuci bagian tubuh yang terkena gigitan nyamuk dengan sabun dan air, juga diyakini bisa mengatasi rasa gatal.

Baca Juga: Heat Stroke Bisa Picu Kematian, Jangan Coba Tinggalkan Anak Dalam Mobil!

Selain cara-cara di atas, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia juga menghimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dengan Pemberantas Sarang Nyamuk atau PSN dan 3M+, yaitu dengan melakukan cara-cara, seperti :

Menutup semua tampungan air atau sumber air, menguras bak mandi, mendaur ulang barang bekas, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

Menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, serta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk.

Baca Juga: Dampak Buruk Perlu Diantisipasi, Begini Cara Mencegah Heat Stroke di Musim Kemarau

Itulah berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penyakit DBD saat musim kemarau ini.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan karena nyamuk gemar berkembang biak di tempat yang kotor.(*)