Find Us On Social Media :

Mengenal 3 Fase Demam Berdarah, Fase Kritis Perlu Dipantau Ketat

Pasca gigitan nyamuk demam berdarah, orang tak akan langsung mengalami gejala demam berdarah dengue.

GridHEALTH.id - Dulu wabah DB atau demam berdarah dengue hanya muncul di musim pancaroba, peralihan dari musim kering ke penghujan.

Baca Juga: Musim Kemarau Waspadai Demam Berdarah, Segera Bersihkan Tempat Persembunyian Nyamuk

Namun, sekarang ini di musim panas atau kemarau pun, kita perlu waspada agar tak terjangkit penyakit tersebut. Berbagai upaya pencegahan pun dilakukan misalnya dengan melakukan fogging, istirahat cukup, 3M plus, dan lainnya.

Hanya saja kadangkala serangan demam berdarah dengue (DBD) tak dapat terhindarkan. Selain cara pencegahannya, kita juga wajib paham tentang penyakit ini termasuk dengan fase-fase berbahayanya DBD.

 

1. Fase demam

Dokter Mulya Rahma Karyanti, Ketua Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM-FKUI , seperti dikutip dari CNN Indonesia (31/01/2019) mengatakan pasca gigitan nyamuk demam berdarah, orang tak akan langsung mengalami gejala DBD.

Biasanya masa inkubasi kurang lebih tujuh hari hingga muncul gejala.  Muncul panas tinggi mendadak, ini terjadi terus-menerus selama dua sampai tujuh hari,.

Panas tinggi atau demam biasanya disertai dengan penurunan nafsu makan, mual, muntah, sakit kepala, sakit perut dan nyeri pada ulu hati.

Baca Juga: Obat Anti Mabuk, Diminum Sebelum atau Saat Perjalanan? Ini Jawaban Ahli

2. Fase kritis

Setelah melalui fase demam, suhu tubuh pasien akan berangsur menurun dan kondisi tubuh mulai membaik. Kondisi ini bukan berarti pasien sudah sembuh. Justru pasien memasuki masa kritis.