Find Us On Social Media :

Musim Kemarau Bisa Berdampak Dehidrasi, Wanita Ternyata Lebih Rentan

Wanita lebih rentan menghadapi dehidrasi akibat hormon dan lapisan lemak di tubuh.

Proses penuaan organ-organ tubuh seiring pertambahan usia turut berkontribusi terhadap semakin menurunnya kadar air di tubuh.

Baca Juga: Musim Kemarau Waspadai Demam Berdarah, Segera Bersihkan Tempat Persembunyian Nyamuk

Ditambah malas minum air putih karena berbagai alasan, salah satunya kesibukan mengurus rumah tangga dan anak, dehidrasi pun tidak terelakkan, malah bisa semakin berat.

Oleh karena itu, seperti disampaikan oleh Saptawati kepada KlikDokter, masyarakat sebaiknya mewaspadai tanda-tanda dehidrasi baik ringan maupun yang berat.

Tanda dehidrasi ringan/sedang adalah mulut kering dan lengket, mengantuk, lelah, haus, urinenya sedikit, airmata kering, otot lemah, sakit kepala serta pusing atau silau jika melihat matahari.

 

Sedangkan tanda dehidrasi berat adalah haus berat, sangat mengantuk dan kebingungan, tidak berkeringat, urine tidak ada dan berwarna gelap, mata cekung, menggigil, kulit kering, tekanan darah rendah, nadi cepat serta kesadaran menurun.

Salah satu cara untuk mengetahui status dehidrasi seseorang dengan cara PURI (pemeriksaan urine sendiri), dengan melihat grafik warna urine.

Baca Juga: Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda

Grafik warna urine menampilkan delapan tingkatan warna air seni, mulai dari warna yang hampir jernih hingga kuning pekat. Warna air seni 1-3 berarti terhidrasi dengan baik, warna 4-5 berarti kurang terhidrasi dengan baik, dan 7-8 berarti mengalami kekurangan cairan.