Find Us On Social Media :

Tak Hanya Infeksi Bakteri Hingga Klep Jantung Bocor, BJ Habibie Hampir Masuk Rumah Sakit Jiwa Akibat Penyakit yang Sulit Disembuhkan

BJ Habibie

GridHEALTH.id -  Kabar kondisi kesehatan mantan Presiden RI ke-3, Bachruddin Jusuf Habibie terus menjadi perbincangan publik.

Sebelumnya, tersiar kabar bahwa BJ Habibie kembali dilarikan ke  RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sejak seminggu lalu, tepatnya Minggu (1/9/2019).

Baca Juga: BJ Habibie Dapat Perawatan Intensif di RSPAD Sejak Seminggu Lalu, Ini Rekam Jejak Penyakit yang Dideritanya Hingga Sempat Berobat ke Jerman

Walau belum diketahui dengan jelas penyakit apa yang kini diderita suami almarhumah Hasri Ainun Habibie, namun Sekretaris Pribadinya, Rubijanto menyebutkan bahwa Habibie tidak bisa dikunjungi karena harus beristirahat total.

"Sesuai petunjuk Tim Dokter Kepresidenan (TDK) bahwa agar beliau mendapat perawatan optimal dan dapat istirahat penuh, maka untuk sementara waktu Bapak Habibie belum diizinkan untuk dikunjungi," kata Rubijanto.

Baca Juga: Dituding Rakus dalam Bisnis, Cara Makan Artis Cantik Ini Saat Menstruasi pun Ikut Menjadi Sorotan

Namun demikian, beberapa tahun yang lalu BJ Habibie juga sempat dilarikan ke rumah sakit yang sama.

Pada Maret 2016, BJ Habibie sempat dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto akibat infeksi bakteri yang membuatnya demam tinggi.

Tak hanya itu, dua tahun berselang, tepatnya pada Maret 2018, peraih dwi kewarganegaraan kehormatan Jerman ini juga sempat dirawat intensif di salah satu Muenchen, Jerman akibat klep jantung bocor.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Kesehatan yang Mengintai Anak yang Kecanduan Game dan Tak Berolahraga

"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3/2018).

Akibat kebocoran klep jantung itu, terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter, sehingga Habibie terasa sulit bernapas.

"Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," ujarnya.

Namun lagi-lagi bukan hanya itu saja penyakit yang dialami pria 83 tahun.

Sepeninggal Ainun Habibie, sang suami tercinta itu pun kembali mengalami sakit bahkan sempat harus masuk rumah sakit jiwa (RSJ).

Baca Juga: BJ Habibie Dapat Perawatan Intensif di RSPAD Sejak Seminggu Lalu, Ini Rekam Jejak Penyakit yang Dideritanya Hingga Sempat Berobat ke Jerman

"Saya tenggelam dalam kesedihan," ujarnya dalam sebuah wawancara media, Rabu (16/1/2013).

Kedekatan Habibie dan Ainun yang sudah terjalin sejak umur Habibie 12 tahun itu membuatnya sempat hilang kesadaran.

Bahkan akibatnya, Habibie didiagnosis mengalami psikosomatis malignant.

"Psikosomatis malignant istilahnya, sehingga tenggelam dalam kesedihan," ujar Habibie.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pencetak Atlet Bulu Tangkis Andalan Indonesia, Beasiswa PB Djarum Dihentikan Tahun Depan, Padahal Ini Manfaat Olahraga Bulu Tangkis

Walau terdengar sepela, namun kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik.

Istilah gangguan psikosomatis (psychosomatic) bisa diartikan penyakit fisik yang disebabkan atau diperparah oleh faktor mental. Kata “psyche” merujuk pada pikiran dan “somatic” berarti tanda dan gejala fisik yang terlihat.

Seperti yang pernah dikutip GridHealth.id sebelumnya, gangguan psikosomatis tidak muncul sama pada tiap individu. Penyakit fisik seperti ruam dan psoriasis, bisa cukup mengganggu sehingga menyebabkan depresi.

Tapi teman lain dengan kondisi serupa tidak merasa depresi seperti kita. Jadi kebalikannya juga berlaku, kondisi mental bisa memicu penyakit fisik.

Gejalanya bisa meliputi merasa cemas dan stres, detak jantung cepat, berdebar, merasa sakit (mual), tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut dan napas menjadi cepat.

Baca Juga: Olahraga, Kapan Waktu yang Tepat Dilakukan Agar Terasa Manfaatnya?

Gangguan psikosomatis mencakup penyakit seperti eczema, hipertensi, psoriasis, dan bahkan penyakit jantung.

Penelitian bahkan menemukan kalau depresi dan kecemasan secara langsung bertanggung jawab untuk penyakit seperti serangan jantung.

Walau penyakit ini disebut-sebut tak bisa disembuhkan secara total, namun beberapa ahli menyebut jika psikosomatis dapat dikendalikan dengan obat yang diresepkan dokter.

"Obat psikiatrik kebanyakan bukanlah seperti bekerja layaknya suplemen, obat psikiatrik tidak menambahkan sesuatu tapi lebih kepada membuat keseimbangan di otak kembali terjadi.

"Antidepresan SSRI contohnya, obat ini lebih kepada membuat produksi dan kesediaan serotonin di otak tetap terjaga dan bukan menambahkan serotonin dari luar," kata dr.Andri,SpKJ,FAPM (Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera, seperti dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Dituding Rakus dalam Bisnis, Cara Makan Artis Cantik Ini Saat Menstruasi pun Ikut Menjadi Sorotan

Kita doakan saja bagi kesembuhan mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie. (*)