Find Us On Social Media :

Timbulkan Plak Yang Menyebabkan Karies Gigi, Kebiasaan Anak Minum Susu Botol Ini Harus Dihindari

Kebiasaan anak minum susu menjelang tidur dapat menimbulkan plak yang menyebabkan karies gigi.

GridHEALTH.id - Sejauh ini, plak gigi memang masih menjadi masalah kesehatan anak, sebab bila dibiarkan si kecil berisiko tinggi terkena karies gigi.

Baca Juga: Kerusakan Gigi Pada Anak Bisa Dicegah, Terapkan 6 Cara Mudah Ini Untuk Menjaga Kesehatan Gigi Anak

Bahkan menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa 93% anak usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun mengalami karies gigi.

Ini berarti hanya 7% anak di Indonesia yang bebas dari masalah gigi ini.

Dikutip dari Mayo Clinic, karies gigi sendiri merupakan kondisi rusaknya struktur dan lapisan gigi yang terjadi secara bertahap.

Hal ini diawali dengan terkikisnya enamel atau lapisan terluar gigi, kemudian menggerogoti dentin atau lapisan tengah gigi, dan pada akhirnya mencapai sementum alias akar gigi.

Bila tidak segera diatasi, hal itu tentu akan menurunkan kualitas perkembangan anak.

Baca Juga: Thareq Kemal Habibie Mencuri Perhatian dengan Tampilan Penutup Mata, Diduga Ini Penyebabnya yang Berisiko Kebutaan Permanen

Melihat masalah tersebut, tahukah ternyata salah satu penyebab karies gigi ini adalah kebiasaan minum susu botol yang salah.

Dilansir dari rsgm.maranatha.edu, masalah karies tersebut disebut sindroma karies botol (SKB) yaitu suatu keadaan karies gigi pada anak yang dihubungkan dengan kebiasaan anak dalam meminum cairan tertentu, baik Air Susu Ibu (ASI), susu bubuk, maupun cairan manis lainnya yang menggunakan botol sampai mereka tertidur.

Baca Juga: Program Diet Menurunkan Berat Badan Terbaik Hingga Saat Ini adalah Diet Mayo dari Mayo Clinic

SKB ini banyak sekali ditemukan pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. Apabila dibiarkan, maka proses karies ini dapat dengan cepat meluas mengenai seluruh gigi sehingga keadaan menjadi lebih parah.

Anak yang terkena masalah ini akan mengeluhkan rasa sakit pada giginya , tak jarang membuat anak mengalami kesulitan makan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan umum sang anak.

Perlu diketahui, penyebab SKB ini tak lain adalah gula yang terdapat dalam susu atau sari buah yang kadang diminumkan saat anak menjelang tidur.

Sehingga bakteri pada plak gigi mengubah gula tersebut jadi asam yang merusak hingga menimbulkan kebusukan dan kehancuran gigi.

Baca Juga: Mengidap Penyakit Langka, Pria Ini Menjadi Manusia Pertama yang Hidup Tanpa Jantung

Anak yang menderita SKB memiliki ciri khas atau pola karies tersendiri pada warna dan struktur giginya. 

Pada awalnya, gigi susu depan bagian atas akan mulai tampak kuning kecokelatan, yang apabila dibiarkan akan menjadi cokelat kehitaman dan mengakibatkan mahkota gigi tersebut habis, meninggalkan sisa akar kehitaman pada gusi bagian depan atas.

Kondisi ini juga dapat terjadi pada gigi geraham susu atas dan bawah hingga gigi taring bawah.

Baca Juga: Kesehatan BJ Habibie Turun Naik Pasca Ditinggal Ainun, Statistik Menyebutkan Pria Berisiko Depresi dan Cepat Meninggal Jika Istri Wafat Lebih Dulu

Untuk gigi susu depan bagian bawah biasanya jarang mengalami karies dikarenakan posisinya yang terlindungi oleh lidah ketika anak menghisap botol susu.

Melihat penjelasan tersebut adabaiknya mulai sekarang para orangtua memerhatikan lebih masalah kesehatan gigi anak ini.

Adapun cara yang bisa orangtua lakukan untuk mencegah masalah karies gigi pada anak, yakni hentikan kebiasaan memberi anak dot atau minum susu dengan botol sebelum tidur.

Mulai ajarkan si kecil untuk minum dengan menggunakan gelas.

Baca Juga: Thareq Kemal Habibie Mencuri Perhatian dengan Tampilan Penutup Mata, Diduga Ini Penyebabnya yang Berisiko Kebutaan Permanen

Hindari juga pemberian makanan manis seperti coklat, permen dan makanan mengandung gula lainnya terutama sebelum tidur.

Selain itu, ajarkan anak menyikat gigi minimal 2 kali sehari, namun untuk anak batita / balita yang belum dapat menyikat giginya sendiri, bantu bersihkan gigi dan mulutnya dengan menggunakan kain steril.

Perkenalkan juga anak pada dokter gigi sejak dini, ajarkan mereka untuk tidak takut dalam bertemu dokter gigi dan memeriksa giginya, sehingga bisa mendapatkan perawatan dini pada gigi susu, minimal setiap 6 bulan sekali.

Baca Juga: Berita Popular Kesehatan: Kronologis Sakit BJ Habibe Hingga Tutup Usia, Inilah Alasan Mata Thareq Kemal Habibie Ditutup

Tak lupa, beri anak pujian ketika berhasil menghentikan kebiasaannya maupun ketika mereka tidak takut bertemu dokter gigi untuk dilakukan tindakan.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth