Find Us On Social Media :

Gusi Berdarah Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Terlahir Prematur, Ini Bahayanya Bagi Tumbuh-Kembang

Gusi berdarah ternyata bisa sebabkan bayi terlahir prematur.

GridHEALTH.id – Gusi berdarah adalah salah satu hal yang seringkali terjadi pada ibu hamil.

Gusi berdarah saat kehamilan atau disebut dengan gingivitis kehamilan, disebabkan oleh perubahan hormon yang membuat gusi ibu hamil menjadi lebih sensitif terhadap bakteri dan plak pada gigi.

Hal inilah yang menyebabkan gusi ibu hamil menjadi lebih rentan mengalami pembengkakan, peradangan, dan gusi berdarah, terutama saat menyikat gigi.

Meskipun normal dan biasa terjadi pada ibu hamil, gusi berdarah ini tak boleh dibiarkan begitu saja.

Sebab, gusi berdarah bisa berdampak pada bayi yang berada dalam kandungan.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Mengalami Gusi Berdarah, Ternyata Ini Penyebabnya

Sebuah penelitian menujukkan bahwa bakteri penyebab gusi berdarah dapat masuk ke aliran darah ibu hamil, dan akhirnya aliran darah itu terhubung dengan bayi yang berada dalam kandungan.

Gusi berdarah ini dapat menyebabkan kelahiran prematur dan mengakibatkan bayi terlahir dengan berat badan rendah.

Melansir laman Mayo Clinic, kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum kehamilan mencapai usia 37 minggu.

Semakin dini kelahiran bayi, semakin banyak pula komplikasi medis yang berpotensi diderita bayi.

Meskipun tak semua bayi yang dilahirkan prematur mengalami komplikasi, kelahiran yang terlalu dini bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang maupun jangka pendek pada bayi.

Selain itu, komplikasi kelahiran prematur juga akan bertambah parah jika bayi yang dilahirkan memiliki berat badan rendah.

Komplikasi jangka pendek yang bisa dialami bayi yang terlahir prematur, yaitu :

 

1. Masalah pernapasan

Bayi prematur sangat mungkin mengalami kesulitan bernapas, karena sistem pernapasannya belum sempurna ketika dilahirkan.

Ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi, karena paru-paru bayi tidak dapat mengembang dan berkontraksi secara normal.

2. Masalah jantung

Bayi yang terlahir prematur umumnya mengalami paten ductus arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah atau hipotensi.

PDA adalah lubang persisten antara aorta dan arteri pulmonalis pada jantung, yang jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan cacat jantung, gagal jantung, dan komplikasi jantung lainnya.

3. Masalah otak

Semakin dini kelahiran bayi, semakin besar pula risiko pendarahan otak yang dialami bayi.

Meskipun kebanyakan pendarahan bersifat ringan dan bisa sembuh, namun pendarahan otak ini bisa juga menyebabkan cedera otak permanen pada bayi.

4. Masalah kontrol suhu

Bayi yang terlahir prematur dapat kehilangan panas tubuhnya dengan cepat. Ini disebabkan karena bayi tidak menyimpan cukup banyak lemak tubuh, sehingga sulit untuk menghasilkan panas tubuh.

Jika suhu bayi terlalu rendah, ini bisa menyebabkan bayi mengalami hipotermia yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kadar gula darah rendah.

Itulah sebabnya bayi yang telahir prematur dan memiliki berat badan rendah, membutuhkan panas tambahan yang berasal dari inkubator.

Baca Juga: Ternyata Mengunyah Daun Sirih Bisa Bantu Atasi Masalah Kesehatan Mulut Seperti Gusi Berdarah

5. Masalah saluran pencernaan

Bayi prematur cenderung memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna, yang bisa menyebabkan komplikasi seperti necrotizing enterocolitis (NEC).

Ini bisa menyebabkan sel-sel yang melapisi dinding usus bayi terluka, terutama ketika bayi mulai menyusu.

6. Masalah darah

Bayi yang terlahir prematur cenderung lebih berisiko mengalami masalah darah, seperti anemia dan penyakit kuning.

7. Masalah metabolisme dan imun tubuh

Bayi prematur seringkali mengalami masalah pada metabolisme tubuh dan menyebabkan kadar gula rendah atau hipoglikemia.

Selain itu, sistem kekebalan bayi prematur juga kurang berkembang dan meningkatkan risiko infeksi pada tubuh bayi.

Sementara itu, komplikasi jangka panjang yang bisa dialami bayi yang terlahir prematur, seperti gangguan pendengaran, penglihatan,mental,  hingga celebral palsy atau kelumpuhan otak pada bayi.

Baca Juga: Gigi tanggal dan Gusi Berdarah Bisa Jadi Isyarat Penurunan Kemampuan Memori Alias Pikun

Untuk itulah masalah gusi berdarah tak boleh disepelekan, terutama jika dialami pada ibu hamil.

Jika ibu hamil sering mengalami gusi berdarah, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab dan cara untuk menyembuhkannya.(*)