Dilansir dari Daily Mail, profesor Martin Bergö dari Sahlgrenska Academy menyatakan bahwa orang yang menderita kanker atau memiliki risiko tinggi untuk menderitanya, sebaiknya menghindari mengonsumsi suplemen yang memiliki kandungan antioksidan.
Sebelumnya pada 2014, telah dilakukan percobaan ini pada tikus. Dari percobaan tersebut diketahui bahwa sel kanker jadi berkembang lebih cepat dengan bantuan antioksidan.
Peneliti berpendapat bahwa pada beberapa jenis kanker tertentu, antioksidan yang seharusnya menghancurkan sel kanker tertentu malah berbalik dan melindungi sel tersebut.
Antioksidan dapat membuat sebuah sel kanker untuk mengalami proses mestatasis yang dapat berakibat pada munculnya melanoma, sebuah varian paling berbahaya dari kanker kulit.
Baca Juga: Studi : Berenang, Bersepeda, dan Jalan Kaki, 3 Olahraga Terbaik Untuk Penderita Hipertensi
Antioksidan bekerja dengan cara menyerang radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh manusia dan menjaga sel-sel sehat yang dimiliki.
Pada kasus melanoma ini, antioksidan bekerja menyerang radikal bebas dan berbalik melindungi sel kanker itu untuk terus berkembang.
Bergö mengakui masih berusaha untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan yang lebih jelas antara antioksidan dan perkembangan sel melanoma pada tubuh manusia.
Jika memang terbukti bahwa antioksidan memengaruhi berkembangnya sel kanker, maka sebaiknya mulai kurangi, bahkan tinggalkan suplemen yang mengandung antioksidan. Ikuti petunjuk dokter. (*)