GridHEALTH.id - Bagi sebagian orang, adanya tahi lalat, terutama di bagian wajah bisa menjadi daya tarik tersendiri.
Namun, jika dalam jumlah yang cukup banyak, rasanya justru bisa ‘merusak pemandangan’ atau membuat tidak percaya diri. Malah ada yang bilang bahwa tahi lalat gejala kanker kulit. Apakah benar?
Untuk diketahui, tahi lalat akan terbentuk ketika sel-sel melanosit tumbuh secara berkelompok dan tidak menyebar ke seluruh tubuh.
Sel melanosit merupakan sel yang berfungsi sebagai produsen pigmen yang mewarnai kulit secara alami.
Tahi lalat yang memiliki melanocytic naevi ini, memiliki bentuk yang bervariasi. Beberapa berbentuk oval, bulat, menonjol, atau pipih.
Pada umumnya, ada tiga jenis tahi lalat yaitu compound melanocytic naevi yang berwarna cokelat muda, tumbuh menonjol ke atas permukaan kulit, dan terkadang ditumbuhi bulu.
Baca Juga: Tulisan Tangan Dokter Jelek Mirip Cakar Ayam? Ternyata Ini Alasannya
Kemudian dermal melanocytic naevy dengan permukaan menonjol keluar yang terkadang ditumbuhi rambut dan berwarna pucat, serta junctional melanocytic naevi yang berwarna cokelat dengan bentuk pipih dan bulat.
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD,Cancer Research UK,British Journal of Dermatology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar