Dalam sehari dia bisa main game hingga lima jam untuk bermain game Mobile Legend, PUBG, hingga FreeFire.
Penglihatannya mulai berkurang sejak Mei 2019 yang saat itu ia hanya bisa melihat sedikit cahaya atau tepatnya hanya melihat setitik cahaya.
Ia pun bersama orang tuanya akhirnya pergi ke Rumah Sakit Khusus Mata/Sumatera Eye Center (SMEC) Medan, Selasa (10/9/2019).
Sebelumnya, Surya dan orang tuanya sudah mendatangi rumah sakit umum sebanyak lima kali untuk periksa mata, hingga ia dirujuk ke Rumah Sakit SMEC Medan.
Di rumah sakit khusus mata, Surya menjalani beberapa pemeriksaan mulai dari Ruang Visus untuk mengetahui ketajaman pengelihatan, hingga pemeriksaan oleh dokter spesialis penyakit mata.
Untuk memastikan diagnosa awal dari rumah sakit sebelumnya, Surya menjalani beberapa tahap pemeriksaan, hingga matanya di scanning.
Setelah diperiksa ternyata Surya menderita penyakit mata glaukoma.
Menurut dr Pinto Yusneni Pulungan SpM yang memeriksa Surya mengatakan, pasien itu datang dengan diagnosa mengalami penyakit mata glaukoma.
"Glaukoma primer itu, penyakit generatif atau tidak sembuh, dengan peninggian tekanan bola mata dan kerusakan pada saraf penglihatan," kata Pinto yang dikutip dari Kompas.com.