GridHEALTH.id – Artis Julia Perez meninggal dunia karena kanker serviks.
HPV sebagai virus kanker serviks bisa menempel di alat vital pria.
Baca Juga: Penyakitnya Sering Kambuh, Ini Alasan Kenapa Penderita Psoriasis Wajib Olahraga
Akibat yang ditimbulkannya adalah genital warts (semacam kutil) yang tumbuh pada daerah vital.
Tapi HPV tidak menimbulkan masalah kesehatan serius bagi kaum adam.
Namun, pria yang terinfeksi HPV berpotensi besar menularkan virus tersebut ke pasangannya.
Salah satu contohnya ada di kasus Jupe.
Pada sidang perceraiannya dengan pemain sepak bola Gaston Castano di Pengadilan Jakarta Selatan, Jupe menyebut dirinya tertular virus HPV gara-gara Gaston.
Bagi pria, dampak HPV akan mengerikan kalau dia suka berhubungan intim sesama jenis.
Sebab dia akan rentan terkena kanker dubur.
Baca Juga: Dikabarkan Akan Terima Gaji Puluhan Juta, Akankah Mulan Jameela Tetap Pilih Makan Nasi Pakai Garam?
Berdasarkan penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pria gay dan biseksual berisiko 17 kali lebih berpeluang mengembangkan HPV.
“Hubungan intim menjadi penyebab terbesar penularan HPV,” dr. Fitriyadi Kusuma, SpOG (K), Konsultan Kanker Kandungan dan Staf Pengajar FKUI Divisi Onkologi Ginekologi di sebuah seminar kesehatan pada akhir Desember 2013.
Berkaca dari fakta tersebut, sebenarnya kanker serviks dapat dicegah dengan menghindari faktor risikonya, yakni berhubungan intim, terutama di usia belia atau di bawah 17 tahun.
“Menghindari seks di usia terlampau muda, tidak berganti-ganti pasangan, dan tidak merokok adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjauhkan risiko kanker serviks,” ujarnya.
Selain itu, karakter HPV lebih mudah berkembang di jaringan yang masih muda.
Maklum, virus ini lebih menyukai jaringan yang licin dan halus yang umumnya dimiliki oleh organ reproduksi yang masih muda.
Namun terlepas dari itu, benar atau tidaknya Jupe tertular dari Gaston, lebih baik kita menghindari berhubungan intim dengan pria pembawa virus mematikan tersebut.
Ngomong-ngomong mengenai virus mematikan, melansir Mirror.co.uk, Hayley Bray (26), seorang pekerja hotel di Ibiza, Spanyol, seketika harus dilarikan ke Rumah Sakit karena merasakan lengan dan kakinya tidak berfungsi, juga tidak bisa makan, berbicara, atau bahkan bernapas sendiri.
Anehnya ketika diperiksa, dokter pun mengatakan tidak tahu apa yang menyebabkan tubuh Hayley jadi seperti itu.
Hayley pun tetap dirawat di rumah sakit, sampai akhirnya penyebab kondisinya terungkap, yakni paru-paru gagal atau gagal napas akut alias Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS.
Gagal napas akut adalah kondisi ketika kantung udara paru-paru dipenuhi cairan sehingga seseorang tidak mendapatkan cukup oksigen.
Baca Juga: Gemuk Pemicu Psoriasis, Turun Berat Badan Akan Perbaiki Kualitas Hidup
Enam minggu berikutnya Hayley diterbangkan ke rumah sakit yang lebih besar di Majorca untuk terapi pertukaran plasma perintis untuk mencoba membalikkan kelumpuhannya.
Namun sayangnya perawatan itu pun tidak berhasil. Pada tanggal 26 Juli, Hayley kemudian diterbangkan dengan ambulans udara pribadi ke Rumah Sakit Kent dan Canterbury, Inggris.
Dia menjalani tes untuk berbagai infeksi autoimun dan virus.
Hayley sekarang telah membuat beberapa kemajuan.
Ia sudah bisa berbicara dengan tenang karena tracheostomy yang membantunya bernafas, dan dapat memakan makanan yang dihaluskan.
Baca Juga: Waspada, Ternyata Dibalik Psoriasis Terdapat Risiko Penyakit Jantung
Namun, dia masih tidak bisa merasakan anggota tubuhnya dan membutuhkan perawatan setiap harinya di rumah sakit.
Wanita berusia 26 tahun itu telah satu tahun di rumah sakit, namun tetap membutuhkan rehabilitasi setelahnya.
Melihat peristiwa yang dialami Hayley, kondisi gagal napas akut memang bisa terjadi kapan saja, untuk itu kita perlu mengetahui gejala atau tanda-tanda penyakit tersebut.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala gagal napas akut.
-Kesulitan bernapas.
-Tekanan darah rendah.
-Sesak napas.
-Detak jantung berdebar cepat.
-Demam.
-Kelelahan otot.
-Kebingungan mental.
-Diskolorasi kulit atau kuku karena berkurangnya kadar oksigen pada darah.(*)