Find Us On Social Media :

Bukti Sayangnya dr Soeko Kepada Masyarakat Papua, Karenanya Almarhum Disayangi Masyarakat Pedalaman, Kepergiannya Membuat Dokter Eksodus dari Wamena

dr Soeko Marsetiyo yang disayangi dan dekat dengan masyarakat pedalaman di Papua.

Bahkan, dr Soeko juga mengalami luka bakar. “Dugaan meninggal pada hari Senin, 23 September 2019, saat aksi anarkis. Ditemukan luka bacok di kepala dan luka bakar,”  terang Kamal saat menjelaskan kepada awak media di ruang Media Center Polda.

Mantan Wakapolresta Depok ini pun menceritakan, posisi jenazah dr Soeko saat ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Wamena. Menurut keterangan saksi, dr Soeko dibunuh saat terjebak  dalam perjalanan ke Wamena dari tempat tugas pengabdian di Tolikara.

“Dari keterangan saksi, beliau meningggal di lokasi saat perjalanan dari Tolikara. Dia terjebak dalam situasi di Wamena, kemudian dieksekusi (bunuh) para pelaku kekerasan saat itu,” beber Kamal.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Pundak yang Tinggi Sebelah, Bisa Jadi Tanda Skoliosis Atau Kelainan Tulang Belakang

Menurut dr.Ari yang menanggapi kematian dr Soeko saat bertugas, “Pengaruh alkohol tidak bisa menjadi alasan untuk dengan mudah menghilangkan nyawa orang,” tulisnya di Kompasiana.

“Ketika melakukan penyerangan pada seseorang, Anda harusnya ingat-ingat lagi, jangan-jangan yang diserang adalah dokter yang pernah menyelamatkan jiwanya atau anggota keluarganya,” lanjutnya.

Mengenai keberadaan dr Soeko di Papua, melansir Kompas.com (28/09/2019, 10:24 WIB), adik dokter Soeko Marsetiyo, Endah Arieswati menceritakan, lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, kakaknya (Soeko Marsetiyo) memilih ditempatkan di Papua.

"Biasa kan ada masa bakti PTT (Pegawai Tidak Tetap), Dia (dokter Soeko Marsetiyo) memilih dapat di Papua," ujar Endah Arieswati saat ditemui usai pemakaman, Jumat.

Endah menyampaikan, seingatnya, kakaknya mendapat masa bakti di Papua selama dua tahun.

Setelah selesai masa baktinya, sambung Endah, kakaknya tidak lantas memilih tugas di kota, justru memilih untuk mengabdikan dirinya di Papua.

Baca Juga: Punya Peranan Penting, Ternyata Begini Sejarah Dari Mobil Ambulans

"Setelah selesai masa bakti, kalau teman-teman yang lain itu kan biasanya terus mencari ke kota. Tetapi, dia keukeuh meminta untuk tetap di Papua lokasinya."