Find Us On Social Media :

Perankan Sosok Soeharto dalam Film G-30 S PKI, Begini Perjuangan Hidup Amoroso Katamsi Hingga Ajal Menjemput

Perankan Sosok Soeharto dalam Film G-30 S PKI, Begini Perjuangan Hidup Amoroso Katamsi Hingga Ajal Menjemput

GridHEALTH.id - Tepat di hari ini, tanggal 30 September, masyarakat Indonesia mulai mengibarkan bendera setengah tiang demi mengenang jasa para pahlawan dalam pergolakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca Juga: Harmoko Tangan Kanan Soeharto Sudah Berkursi Roda Saat Melayat BJ Habibie, Sejak 2016 Kesehatannya Menurun dan Sulit Komunikasi

Bahkan tak hanya bendera setengah tiang saja, pergolakan gerakan ini pun sempat diabadikan dalam sebuah film besutan Arifin C Noer dalam judul Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI.

Namun siapa sangka, film yang mendapat penghargaan Citra pada Festival Film Indonesia 1984 itu diperankan oleh beberapa aktor kawakan terbaik, salah satunya Amoroso Katamsi.

Ya, Amoroso Katamsi yang didapuk sebagai pemeran Panglima Kostrad Mayjen TNI Soeharto dalam film tersebut rupanya telah mengembuskan napas terakhir pada Selasa (17/4/2018) lalu.

Baca Juga: Jangan Sepelekan! Kebiasaan Pagi Hari Ini Bisa Sebabkan Kanker, Mana yang Sering Dilakukan?

Pemilik nama lengkap Laksma (Purn) Amoroso Katamsi meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pukul 01.40 WIB.

Semasa hidupnya, pria yang lahir di Batavia, Hindia Belanda 1938 ini sempat bertekad untuk menjadi dokter kala sang menek meninggal akibat operasi yang dilakukan gagal.

Semenjak itu, selepas masa SMA-nya, Amoroso Katamsi melanjutkan studi kedokteran di Universitas Negeri Yogyakarta hingga akhirnya mendapat beasiswa dari Angkatan Laut Republik Indonesia.

Baca Juga: Selalu Memaksakan Diri Dalam Bekerja, Wanita 26 Tahun Ini Harus Disuntik Obat Penenang Sebelum Akhirnya Meninggal Dunia, Kantornya Lepas Tangan

Suami dari penyanyi seriosa Pranawengrum Katamsi ini akhirnya mendapat gelar spesialis kedokteran jiwa atau psikiatri bahkan sempat bertugas di beberapa daerah di Indonesia.

Tak hanya itu, bakatnya yang mumpuni di bidang seni pun membawa namanya berkibar menjadi aktor dalam berbagai judul film heroik lainnya.

Namun sayangnya, di usia 79 tahun, Amoroso Katamsi mengembuskan napas terakhir.

Anak Amoroso, Aning Katamsi menjelaskan bahwa sebelum meninggal dunia, ayahandanya sudah masuk Rumah Sakit AL Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat sejak Jumat (13/4/2018) malam.

"Sejak Jumat sampai semalam meninggal dunia kondisinya terus menurun," kata Aning Katamsi, seperti dikutip dalam Warta Kota.

Baca Juga: Tak Kalah Mahal dari Biaya Pengobatan Shakira Aurum, Begini Kabar Ibunda Denada Jatuh Terbentur Sampai Biaya Pengobatan Capai Puluhan Juta Rupiah

Aning menambahkan, sebelum kembali masuk rumah sakit, aktor pemeran sosok Soeharto di film Pemberantasan Pengkhianatan G 30 S PKI itu sempat jatuh dari kamar mandi Januari 2018 lalu.

"Cuma pemicu menurun kondisinya itu pas awal Januari sempat jatuh, tangannya patah. Sejak saat itu entah knp semuanya menurun. Terus Jumat malam kesadarannya sudah menurun sekali," tambahnya.

Selain patah tulang di bagian tangan, sebelumnya Amoroso Katamsi memang memiliki riwayat pengakit diabetes dan ginjal.

"Keluhannya sih enggak ada yang spesifik karena penyakitnya kan sudah lama. Ada diabet dan ginjal," ucapnya.

Lanjut Aning, ayahandanya meninggal begitu cepat tanpa memberikan pesan terakhir atau semacamnya, sebagai tanda bahwa Amoroso ingin pergi meninggalkan keluarganya.

Baca Juga: Tak Semulus Prestasinya, Jackie Chan Sempat Tinggalkan Aktris Ini Saat Hamil Hingga Anaknya Nikahi Sesama Jenis

"Enggak ada yang spesifik, kita yang penting tetap mendampingi aja. Cuma enggak ada pesan-pesan khusus. enggak ada," ungkapnya.

Aning berharap ayahandanya bisa tenang dan diterima di sisi Tuhan YME.

"Semoga bapak dilapangkan hatinya untuk menerima cahaya dr Allah, menuju jalan terang menuju ke Allah," ujar Aning Katamsi. (*)

Baca Juga: Ejek Temannya Saat Sekolah, Artis Cantik Ini Dipukuli Sampai Tuli Sebelah Hingga Gunakan Alat Bantu Dengar