GridHEALTH.id - Wajah rupawan nampaknya bukan jaminan seseorang cepat memiliki pasangan hidup.
Hal inilah yang sepertinya dialami presenter Robby Purba, dimana ia masih berstatus lajang hingga sekarang.
Tak khayal, banyak gosip miring yang menyebutkan dirinya diduga memiliki hubungan asmara dengan sesama jenis.
Baca Juga: Tauge Tak Hanya Meningkatkan Kesuburan Pria, Sayuran Ini Juga Bisa Cegah Penyakit Jantung
Meski sempat kecewa, pria yang mengawali karier sejak 2008 itu menanggapinya dengan santai.
Menurutnya apa yang terjadi pada dirinya bukan tanpa alasan, sebab ia hanya akan menikah jika kriteria yang diajukan olehnya terpenuhi.
Dalam tayangan YouTube Melaney Ricardo, Robby mengaku bahwa sang Ibu dan keluarga memiliki kriteria khusus untuk pasangannya.
Wanita tersebut paling tidak harus berdarah Boru Damanik, berasal dari Siantar dan juga seorang muslim.
Harus Bordam (Boru Damanik), Muslim, dari Siantar itu jawabannya," ungkap Robby.
"Nah, kan kita dari orang Batak, susah," tambahnya.
Mendengar jawaban tersebut, Melaney kemudian bertanya jika ada wanita yang seiman namun berasal dari jawa atau luar negeri (bule) bisakah ia menerimanya,
"Can't," pungkas Robby Purba.
Baca Juga: Hati-Hati, Bulu Mata Panjang Ternyata Berisiko Menyebabkan Iritasi
Namun diusianya yang hampir genap 35 tahun, Robby purba harus berhati-hati.
Pasalnya semakin tua usia, maka kualitas sperma yang dimiliki juga akan semakin rendah.
Terlebih jika sudah berusia lebih dari 40 tahun, ada risiko kesehatan yang mungkin terjadi pada anaknya kelak.
Menurut laman Fertility Coalition, kebanyakan pria menghasilkan jutaan sperma baru setiap hari, tetapi pria yang lebih tua dari 40 memiliki lebih sedikit sperma yang sehat daripada pria yang lebih muda.
Jumlah air mani (cairan yang mengandung sperma) dan motilitas sperma (kemampuan untuk bergerak ke arah sel telur) menurun secara terus menerus hingga usia 80 tahun.
Baca Juga: Berikut Ini Gejala Infeksi Telinga Pada Orang Dewasa, Banyak yang Mengabaikannya
Bahkan menurut National Health Service, risiko bayi yang terlahir dari ayah yang sudah berusia tua, antara lain:
- Kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu).
- Berat lahir rendah (kurang dari 2.5kg).
- Skor Apgar rendah (tes kesehatan keseluruhan bayi baru lahir yang diukur 5 menit setelah lahir, dari 0 hingga 10; skor kurang dari 8 dianggap rendah).
- Adanya kemungkinan untuk masuk ke unit perawatan intensif neonatal (NICU).
- Butuh untuk antibiotik.
Baca Juga: Pemberian ASI Ternyata Dapat Mencegah Infeksi Telinga Pada Bayi, Tak Banyak yang Tahu!
- Kejang.
- Diabetes gestasional (diabetes pada kehamilan) pada ibu.
- Pre-eklamsia atau eklamsia (komplikasi dari tekanan darah tinggi ibu pada kehamilan).
Tak hanya itu, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ayah yang lebih tua mungkin memiliki gaya hidup yang kurang sehat daripada ayah yang lebih muda.
Bahkan melansir Kompas.com, sebuah penelitian menyebutkan bahwa semakin tua usia ayah ketika memiliki anak, semakin besar pula risiko kesehatan pada anak.
Kemungkinan risiko yang terjadi pada anak dengan ayah yang berusia tua ini antara lain, down syndrome, skizofrenia, autisme, atau penyakit genetik lainnya.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth