Baca Juga: Tiga Pola Diet Buat Penderita Asam Urat Agar Tak Sering Kambuh
Agen antimotilitas harus dihindari pada pasien dengan diare berdarah, tetapi loperamid / simetikon dapat memperbaiki gejala pada pasien dengan diare encer.
Penggunaan probiotik dapat mempersingkat durasi penyakit. Ketika digunakan dengan tepat, antibiotik efektif dalam pengobatan shigellosis, campylobacteriosis, Clostridium difficile, diare, dan infeksi protozoa.
Intinya, melansir MayoClinic, untuk membantu mengatasi tanda dan gejala hingga diare hilang, cobalah untuk:
* Minumlah banyak cairan bening, termasuk air, kaldu, dan jus. Tapi hindari kafein dan alkohol.
* Tambahkan makanan setengah padat dan rendah serat secara bertahap saat buang air besar kembali normal. Cobalah biskuit soda, roti bakar, telur, nasi atau ayam.
* Hindari makanan tertentu seperti produk susu, makanan berlemak, makanan berserat tinggi atau makanan yang sangat berpengalaman selama beberapa hari.
* Tanyakan tentang obat anti-diare. Obat anti-diare (OTC) yang dijual bebas, seperti loperamide dan bismuth subsalisilat, dapat membantu mengurangi jumlah buang air besar yang encer dan mengendalikan gejala yang parah.
* Pertimbangkan mengonsumsi probiotik. Mikroorganisme ini dapat membantu mengembalikan keseimbangan yang sehat ke saluran usus dengan meningkatkan tingkat bakteri baik, meskipun tidak jelas apakah mereka dapat membantu memperpendek serangan diare.
Probiotik tersedia dalam bentuk kapsul atau cair dan juga ditambahkan ke beberapa makanan, seperti merek yogurt tertentu.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami jenis bakteri mana yang paling membantu atau dosis apa yang dibutuhkan.
Baca Juga: Asam Urat Alias Gout Bisa Dihalau Dengan 3 Jenis Olahraga Ini
Noted: Mengenai penyakit diare harus kita perhatikan dengan serius. Pasalnya, melansir aafp.org, penyakit diare menyumbang 2,5 juta kematian per tahun di seluruh dunia.
Di Amerika Serikat, diperkirakan 48 juta penyakit diare yang ditularkan melalui makanan terjadi setiap tahun, mengakibatkan lebih dari 128.000 rawat inap dan 3.000 kematian.
Di negara berkembang, penyebab infeksi diare akut sebagian besar terkait dengan persediaan makanan dan air yang terkontaminasi.(*)